KETIK, KEDIRI – Ratusan warga Desa Margourip Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri menghadang truk muatan pasir di jalan desa setempat, Senin (29/1/2024) siang. Aksi tersebut sebagai bentuk protes warga atas jalan rusak yang kerap dilewati oleh truk pasir.
Pantauan di lokasi, para sopir truk pasir yang akan masuk Jalan Desa Margourip harus berputar balik karena di hadang ratusan warga. Warga juga memasang spanduk di pagar batas jalan masuk desa bertuliskan "truck dump muatan pasir dilarang lewat, kendaraan melebihi tonase dilarang melintas".
Kepala Desa Margourip, Riyadi usai aksi mengatakan tuntutan warga saat ini adalah buntut dari jalan rusak yang telah dilewati oleh truk muatan pasir.
"Jalan desa ini pembangunan dari dana desa dan rusak sekitar 900 meter. Tadi ada 50 truk yang kita suruh putar balik," ucapnya.
Sebelum aksi ini, dalam satu hari tidak kurang dari 300 truk lalu lalang memuat pasir. Truk tersebut telah melewati jalan Desa Margourip sejak 10 tahun terakhir.
Riyadi menyebut karena jalan dan aspal desa diperuntukkan untuk kendaraan tak bertonase berat, akhirnya menjadi rusak dan bolong. Ditambah kondisi hujan saat ini, menjadikan jalanan rusak parah sehingga berpotensi terjadi kecelakaan.
"Karena mobilitas lalu lalang truk pasir sangat tinggi dan warga kami sepakat untuk diarahkan ke jalan kabupaten memutar balik," ungkapnya.
Agar tidak ada lagi truk pasir bertonase berat melintas, warga setempat secara swadaya bergantian berjaga. Aksi itupun berakhir usai seluruh truk pasir putar balik arah dan dimediasi oleh aparat hukum setempat.
"Warga akan berjaga di perbatasan ini agar tidak ada truk pasir yang melintas," tandas Riyadi.
Sementara itu, Kapolsek Ngancar AKP Chardi Kukuh mengatakan jika aksi tersebut berjalan damai sekitar pukul 10. 00 WIB hingga 14.00 WIB siang.
"Tadi aksi damai dari armada dump truck bersama warga Margourip," jelasnya. (*)