KETIK, MAGETAN – Komisi D DPRD Magetan akhirnya memanggil kontraktor pelaksana Pembangunan Gedung Literasi Tahap III di Kelurahan/Kecamatan Plaosan yang mengalami keterlambatan progres sangat kritis.
Kritisnya progres pembangunan itu setelah wakil rakyat melakukan sidak di mega proyek pembangunan senilai Rp 2,4 miliar ini. Sidak dipimpin langsung ketua DPRD Magetan Sujatno dan menemukan sederet fakta mengejutkan.
Sujatno menemukan jika progres pembangunan gedung literasi hanya sekitar 50 persen dari rencana progres 88,10 persen, padahal tanggal 27 September nanti kontrak pengerjaan gedung tahap III ini berakhir.
Menyikapi hal itu DPRD Magetan memangil DPUPR, konsultan pengawas, CV Tumpu Harapan selaku kontraktor pelaksana dan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) setda Magetan. Pertemuan besar itu terjadi di ruang Banmus untuk mencari solusi atas masalah tersebut.
Suyatno Ketua Komisi D, DPRD Magetan mengatakan mustahil proyek pembangunan gedung literasi Magetan selesai tepat waktu pada 27 September 2023, meski rekanan menambah tenaga kerja mengingat kekurangan progres pembangunan sangat kritis.
‘’Kalau selesai tepat waktu mustahil, pilihannya ada dua putus kontrak atau perpanjang dengan resiko denda sesuai nilai kontrak,” ungkapnya.
Suyatno mengatakan minusnya progres pembangunan kategori kritis ini dipicu karena dinilai karena penawaran CV Tumpu Harapan yang terlalu berani lantaran menawar dengan harga 20 persen dibawah harga perkiraan sendiri (HPS) atau pagu anggaran yang disiapkan pemkab.
‘’Penurunan penawaran 20 persen menyebabkan hal ini terjadi,’’ terangnya.
Menurutnya rendahnya penawaran dari CV Tumpu Harapan membuat pekerja dibayar dengan upah rendah hingga membuat man power bergonta-ganti.
‘’Tenaga kerja khususnya tukang baja gonta – ganti, karena mungkin bayarannya dibawah standart,’’ ungkapnya.
Kondisi itu tak hanya membuat tenaga kerja gonta-ganti lantaran gaji yang dibawah standar, namun mempengaruhi pengadaan material khususnya baja ringan. Meski begitu komisi D meminta sikap rekanan pelaksana terkait kelanjutan proyek pembangunan gedung literasi tahap III.
"Dalam RDP, CV Tumpu Harapan, selaku pelaksana proyek mengaku masih sangup terus mengerjakan dengan sanksi apapun. Dengan konsekwensi denda sekalipun," ungkapnya.
Meski begitu,komisi D tak serta merta percaya mengingat direktur CV Tumpu Harapan absen dalam pertemuan tersebut dan memilih mewakilkan ke anak buahnya.
Sebelumnya, progres pengerjaan Gedung Literasi tahap III (tiga) senilai Rp 2,4 miliar yang dikerjakan oleh CV Tumpu Harapan asal Jawa Tengah dengan konsultan pengawas CV Vertikal Tehnik, progres pembangunannya mengalami keterlambatan. Padahal pekerjaan gedung literasi ini akan berakhir pada tanggal 27 September 2023 nanti. Namun dalam proses pengerjaan yang seharusnya 88,10 persen, baru terealisasi 51,79 persen. (*)