KETIK, PROBOLINGGO – Kabar dihentikannya cabang olahraga (cabor) Tinju pada ajang Porprov VIII Jawa Timur 2023, pasca insiden meninggalnya atlet tinju asal Kabupaten Bondowoso Farhat Mika Rahel membuat para atlet tinju Kabupaten Probolinggo bersedih, bahkan ada yang menangis.
Pasalnya persiapan yang telah dilakukan selama ini terasa sia-sia. Apalagi setelah adanya instruksi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang memerintahkan agar pertandingan cabor tinju dihentikan.
Rahmalia Dwi salah seorang atlet kabupaten Probolinggo, tak bisa menahan kesedihan sekaligus tangisannya setelah mengetahui pertandingan yang dinantikannya selama satu tahun terakhir ini, terancam tidak bisa dijalani akibat keputusan sepihak dari Gubernur Jawa Timur itu.
"Satu tahun saya berlatih dan mempersiapkan diri untuk bertanding di Porprov. Namun kalau harus dihentikan dan tidak dilanjutkan, untuk apa juga saya berlatih selama itu," ujarnya, Rabu (13/9/2023).
Lebih lanjut, Ia berharap agar pertandingan tinju tetap diselenggarakan sesuai dengan drawing yang ada. Meski ada pengunduran jadwal, menurutnya tidak masalah asalkan tidak terlalu jauh dari jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya,
"Kami sudah berangkat ke sini dengan niatan dari rumah untuk bertanding dan berprestasi semaksimal mungkin. Sehingga mohon ada kebijaksanaannya dari panitia," harapnya.
Dwi juga menyampaikan ucapan bela sungkawanya atas nama teman-teman atlet tinju lainnya. Ia sama sekali tidak menduga bahkan berpikir kalau almarhum Farhat Mika Rahel bakal meninggal saat tengah bertanding diatas ring.
"Tidak ada satu pun atlet yang ingin seperti itu. Itu jadi pelajaran bagi kami, dan semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisinya," ujarnya
Sementara itu, Pelatih Tinju Pertina Kabupaten Probolinggo mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih menunggu instruksi dari Pengkab KONI Kabupaten Probolinggo. Karena informasinya seluruh Pengkab dan Pengkot Pertina di Jawa Timur akan menyelenggarakan rapat pada Rabu (13/9/2023) siang ini.
"Kami masih menunggu informasi selanjutnya, apakah lanjut atau tidak," katanya.
Ia sangat berharap agar pertandingan tinju tetap dilanjutkan. Mengingat segala persiapan dan pengorbanan atlet yang telah dilalui selama kurang lebih satu tahun.
"Mereka sudah berkorban segalanya, baik waktu, fisik, tenaga, dan pikiran untuk bisa bertanding di Porprov ini. Memang insiden kemarin sama sekali tidak terduga dan tidak juga kami harapkan. Namun kami sangat berharap adanya kebijaksanaan terkait penghentian pertandingan tinju ini," pungkasnya.(*)