KETIK, PROBOLINGGO – Dampak banjir kiriman dari kawasan lereng gunung Bromo yang menerjang pemukiman warga di 4 desa di kecamatan Dringu menyebabkan sedikitnya 14 titik plengsengan atau tanggul sungai yang jebol dan 3 rumah warga mengalami kerusakan atau ambrol.
Hal itu diungkapkan Kepala Desa Kalirejo Kasiyadi yang menyebut akibat terjangan banjir sedikitnya 500 rumah milik warga di Dusun Kaliamas, Krajan, dan Nenek terendam oleh air luapan sungai Kedunggaleng yang membelah desa Kalirejo.
Selain itu, terdapat 6 titik plengsengan yang ambrol di dusun Kaliamas, 7 titik plengsengan ambrol di dusun Krajan, dan 1 titik plengsengan ambrol di dusun Nenek. Ada juga 1 rumah milik Buasim di Dusun Krajan, serta 2 rumah milik Susiati dan Wiwik warga Dusun Kaliamas yang ambrol akibat terjangan banjir.
“Banjir yang terjadi kali ini sangat diluar prediksi kami. Terebih dengan jebolnya 14 titik tanggul yang kami andalkan untuk membendung datangnya banjir tahunan ini,” ungkapnya, Minggu (10/3/2024).
Tak ingin berpangku tangan pihaknya bersama dengan warga yang khawatir akan datangnya banjir susulan bergotong royong membangun tanggul sementara menggunakan karung berisikan pasir.
Hal itu sambil menunggu adanya perbaikan dari pemerintah daerah atau pun dari pemerintah Provinsi selaku pengelola sungai Kedunggaleng. “Bersama warga kami telah membangun tanggul pasir seadanya. Meskipun semua titik yang jebol itu, mampu kami tutupi,” jelasnya.
Adapun langkah selanjutnya, dikatakan Kasiyadi pihaknya akan menginventarisir kembali kerusakan yang terjadi akibat banjir itu. Untuk seanjutnya dilaporkan kepada pihak terkait, dalam hal ini yakni BPBD Kabupaten Probolinggo.
“Data titik plengsengan dan rumah yang ambrol akan kami laporkan kepada pihak BPBD Kabupaten Proboinggo. Selanjutnya kami berharap agar dana TT yang ada bisa dipakai untuk melakukan rehabilitasi kembali infrastruktur yang rusak,” pungkasya.(*)