KETIK, BANDUNG – Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna melaksanakan silaturahmi dengan Pimpinan Daerah Persatuan Islam (PD Persis) Kabupaten Bandung, di Kantor PD Persis Jalan Raya Banjaran Desa Langensari Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung, Selasa (9/5/23).
Dalam sambutannya, Bupati Bandung memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan PD Persis Kabupaten Bandung untuk keberlangsungan dakwah.
"Sangat menarik di Persis ini jumlah yang melaksanakan dakwah mencapai 821 mubalig, seperti yang disampaikan Ketua PD Persis Kabupaten Bandung," kata bupati.
Bupati Dadang Supriatna pun turut merespon apa yang menjadi harapan PD Persis yang ingin memiliki gedung dakwah. "Insya Allah, di mana tempatnya, ditentukan saja," ucapnya.
Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna saat silaturahmi PD Persis Kab Bandung, Selasa (9/5/23). (Foto: Prokopim).
Ia pun terus berusaha memberikan perhatian terhadap Madrasah Ibtidaiyah. Dengan adanya perhatian terhadap pendidikan itu, bupati yang akrab disapa Kang DS ini berharap agar indeks harapan lama sekolah di Kabupaten Bandung mencapai 12,7 tahun, mengingat rata-rata lama sekolah saat ini di Kabupaten Bandung masih dalam nilai 9,04 tahun.
Kepada khalayak ia mengucapkan minta maaf jika masih ada janji politik yang belum terealisasi. "Namun demikian, saya sudah merealisasikan insentif guru ngaji dan sudah diprioritaskan dengan anggaran Rp 109 miliar per tahun," tukas Kang DS.
Bupati Dadang menyampaikan bahwa di dalam program insentif guru ngaji melekat pula BPJS Ketenagakerjaan bagi penerimanya dan merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada para ulama. "Yang jelas, program insentif guru ngaji menjadi prioritas," tandasnya.
Ketua PD Persis Kabupaten Bandung Dr. H. Hasyim Suryadi menyebut PD Persis Kabupaten Bandung memiliki 821 mubalig dalam program dakwah yang tersebar di Kabupaten Bandung.
"Para mubalig ini diharapkan dapat menyentuh masyarakat Kabupaten Bandung dengan pola pendidikan yang sesuai konstitusi, Al'Qur'an dan sunnah," kata Hasyim.
Hasyim mengungkapkan PD Persis Kabupaten Bandung memiliki cita-cita ingin memiliki gedung dakwah. "Belum punya gedung dakwah. Ini bagian dari PR untuk bebenah. Kami cita- cita ingin memiliki gedung dakwah yang representatif," harapnya.(*)