KETIK, BONDOWOSO – Salah satu anggota keluarga Pondok Pesantren Sidogiri, Gus Dwy Sadoellah mendoakan KH Abd Hamid Wahid atau Ra Hamid terpilih menjadi Bupati Bondowoso periode 2024-2029.
Doa tersebut disampaikan langsung melalui akun media sosial Facebook pribadinya @Dwy Sadoellah. Unggahan Gus Dwy tersebut bertuliskan:
“Semoga RKH. Abd. Hamid Wahid, ditakdir oleh Allah menjadi bupati Bondowoso 2024-2029 dan menjadikan Bondowoso lebih baik, Amin.”
Tulisan Gus Dwy tentang Ra Hamid itu diunggah hampir bersamaan dengan silaturahmi yang dilakukan Ra Hamid dan Ra As'ad ke Sidogiri.
Meski singkat, unggahan Gus Dwy tersebut ramai dengan respon positif warganet. Hingga berita ini ditulis atau kurang dari 24 jam sejak diunggah, unggahan tersebut sudah mendapatkan hampir 1000 respon positif, ratusan kali dikomentari dan dibagikan oleh puluhan netizen.
Sosok Dwy Sadoellah sendiri bukan orang sembarangan. Memiliki nama lengkap Mas D. Nawawy bin Sadoellah bin Nawawie bin Noerhasan, ia merupakan keturunan dari tokoh NU yang dihormati kalangan santri.
Pria yang akrab disapa Mas Dwy ini adalah cucu langsung dari salah-satu masyayikh yang menggagas Nahdlatul Ulama, yakni KH. Nawawie bin Noerhasan.
Mas Dwy sejatinya lahir di Bondowoso, kabupaten yang akan menggelar Pilkada dengan Ra Hamid sebagai salah satu kontestannya.
Mas Dwy lahir pada 24 Juni 1969 dari pasangan Kiai AS. Nawawie dan Nyai Sa’diyah Sjams.
Seperti halnya kalangan santri, Mas Dwy menjalani masa mudanya dengan pengembaraan intelektual ke sejumlah pesantren. Ia mengawali nyantri’ di Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) Singosari Malang, lalu berlanjut ke Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang hingga ke Pesantren Darul Ulumisy-Syar’iyyah, Bode Plumbon Cirebon, asuhan Syaikh Mahmud Mukhtar.
Sosok Mas Dwy dikenal suka membaca dan menulis. Bahkan dia juga suka memotivasi orang lain untuk membaca dan menulis.
Tulisannya tersebar di sejumlah media antara lain di Majalah IJTIHAD dan Jurnal Maktabatuna. Ia juga telah mengarang sejumlah buku, di antaranya adalah Catatan Tidur dan Hal Lain yang merupakan buku kumpulan tulisannya yang kedua setelah Ah, Santri.
Mas Dwy juga aktif membagikan motivasi dan menuangkan gagasannya di akun media sosialnya. (*)