KETIK, BONDOWOSO – Banjir bandang dan tanah longsor melanda Kabupaten Bondowoso, pada Senin 23 Desember 2024. Banjir terjadi di Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari. Di desa ini ada 24 rumah terendam banjir, satu jembatan putus, serta DAM Angsana jebol.
Kemudian di Kecamatan Tlogosari, banjir dan tanah longsor terjadi di enam desa. Yakni, Desa Tlogosari, Trotosari, Pakisan, Sulek, Jebung Lor, dan Jebung Kidul.
Data diterima, di kecamatan tersebut ada tiga jembatan yang putus. Rinciannya, jembatan di Dusun Doren, Desa Brambang Darussalam, dan satu jembatan penghubung Dusun Butok - Dusun Sukorejo, Desa Pakisan, Kecamatan Tlogosari, yang ambrol. Kemudian, ada juga jembatan penghubung Desa Pakisan dan Desa Sulek.
Selain itu, sejumlah 6 rumah terendam banjir di Dusun Sulek Timur, Desa Sulek, serta 4 rumah tertimpa tanah longsor di Desa Sulek.
Kepala Bidang Logistik, Rehabilitasi, dan Rekrontuksi, BPBD, Tugas Riski Bahana, menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa akibat hujan deras yang terjadi sejak pagi, pada Minggu 22 Desember 2024 kemarin.
Disebutnya, hujan deras itu mengakibatkan air dari wilayah Tlogosari turun hingga membuat DAM Angsana di Desa Tangsil jebol. Bahkan, air banjir ini juga masuk ke pondok pesantren mantan bupati Bondowoso periode 2018-2023, KH. Salwa Arifin, di Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari.
"Di Desa Tangsil Wetan sendiri ada 24 rumah mengalami kerusakan," ujarnya.
Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro; Dandim 0822 Bondowoso, Lekol Arh Achmat Yani; Plh Sekda Haeriyah Yuliati, serta Anggota DPR RI, Ina Ammania, meninjau langsung jembatan ambrol di dua kecamatan. Kemudian DAM Angsana di Tangsil Wetan yang juga jebol karena banjir.
Kepada awak media, Hadi mengatakan, telah melakukan penanganan sementara. Seperti pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak. Terdiri, makanan cepat saji, dan bantuan air bersih.
Adapun perbaikan jembatan rusak dan DAM jebol, kata Hadi, pihaknya akan membuat terlebih dahulu jembatan sementara. Kemudian, DAM Angsana akan dibuatkan bronjong terlebih dahulu agar air tak meluap ke permukiman warga.
Sementara untuk perbaikannya akan dilakukan setelah pemetaan atau inventarisis. Setelah itu akan diketahui kebutuhan anggaran. Sehingga, akan diketahui mana yang bisa menggunakan dana BTT (belanja tak terduga).
"Yang bisa ditangani BTT, ya dana BTT kabupaten ya. Mana yang provinsi kita ajukan," urainya.
Namun, ia menegaskan, perbaikan akan diprioritaskan pada titik-titik vital yang mejadi akses utama. Seperti akses jembatan satu-satunya di Desa Brambang, Kecamatan Tlogosari.
"Apakah bisa kita tangani sendiri, atau harus itu minta bantuan ke pusat. Kita petakan dulu," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, terlihat juga Anggota DPR RI, Ina Ammania, yang ikut serta meninjau.
Ia mengatakan, inventarisir dampak bencana sangat penting dilakukan. Karena, dengan inventori ini pihaknya akan bisa mengerti berapa anggaran yang diperlukan.
"Apabila melebihi kapasitas dari provinsi dan kabupaten. Tentunya ada dana RR dan On call untuk membantu perbaikan bencana ini," tuturnya.
Sebelum itu, pihaknya sendiri juga telah memberikan bantuan kasur lipat, sembako, higine kids, terpal, dan lainnya.
Pantauan di lapangan, tim Damkar dan Trenggana Satpol PP, TNI dan Polri, serta BPBD Bondowoso bahu membahu membersihkan material lumpur akibat banjir di Desa Tangsil Wetan.