KETIK, BANGKALAN – KPU Bangkalan memerintahkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kokop untuk melakukan hitung ulang perolehan suara di semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Durjen Kecamatan Kokop.
Perintah hitung ulang tersebut berdasarkan permintaan dari beberapa saksi calon legislatif (caleg) Kabupaten Bangkalan yang menduga adanya indikasi pergeseran suara ke salah satu caleg tertentu.
Koordinator tim pemenangan dari salah satu caleg daerah pemilihan (dapil) III Ghozali menuturukan, pihaknya memang meminta untuk dilakukan hitung ulang untuk Desa Durjen. Karena diduga ada pergeseran suara ke salah satu caleg.
"Karena kami punya bukti. Yaitu C1 salinan hasil rekap TPS. Saat rekap suara tingkat kecamatan, hasilnya tidak sama dengan C1 hasil yang kami pegang. Makanya, kami memang meminta untuk di hitung ulang," ujarnya, Jumat (1/3/2024).
Menurut Ghozali, ada salah satu caleg yang perolehan suaranya sangat bengkak di Desa Durjen. Namun, setelah dilakukan hitung ulang, suara salah satu caleg tersebut menyusut.
"Awalnya salah satu caleg itu perolehan suaranya di Desa Durjen sekitar 7.314. Tapi setelah di hitung ulang menyusut jadi 4.743, berarti kan ada indikasi penggelembungan perolehan suara," katanya usai hitung ulang di kantor KPU Bangkalan.
Setelah penghitungan ulang ini pihaknya dan beberapa saksi caleg Dapil III mengaku puas dan menerima hasil tersebut.
"Artinya, setelah di lakukan hitung ulang, perolehan suara sama dengan CI hasil yang kami pegang," tuturnya.
Sementara itu, anggota Komisioner KPU Bangkalan Sri Handayani mengatakan, hitung ulang di lakukakan karena ada mosi tidak percaya dari para saksi, mereka merasa suara-suara yang ada di TPS banyak yang pindah.
Sebelum hitung ulang, KPU sudah mencarikan solusi dengan cara sanding data, namun tidak menemukan kata sepakat para saksi tetap menolak.
"Padahal kemarin itu per TPS sudah dilakukan sanding data tapi mereka tetap tidak percaya. Kemarin setelah makan siang mereka (para saksi) minta hitung ulang. Setelah hitung ulang para saksi merasa puas," terangnya.
"Mereka gak ngotot lagi meskipun suaranya banyak hilang atau pindah, karena dikembalikan sesuai dengan yang ada di kotak suara," tandas Hany.(*)