KETIK, JAKARTA – Gangguan tidur bisa disebabkan ada masalah jantung dan kerap dialami pria. (Foto: Ohio State University).
Pria memiliki perbedaan dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan wanita. Sejauh ini wanita lebih peduli dengan kesehatan maupun perubahan dalam dirinya. Termasuk saat berkonsultasi dengan dokter, wanita jauh lebih terbuka menyampaikan keluhan.
Pria kerap abai dengan perubahan kesehatan yang dialami. Menurut riset Centers for Disease Control and Prevention (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) Amerika Serikat, ada beberapa hal yang kerap diabaikan pria terkait kesehatannya. Berikut ini perubahan yang kerap diabaikan Pria:
Berat Badan
Akan menjadi hal bagus bila berat badan turun disebabkan diet atau olahraga. Tetapi bila berat badan turun drastis, itu yang perlu diwaspadai. Menurut ahli gastroenterologi di Tisch Center for Men's Health, New York City, David Poppers penurunan berat badan secara serius tidak bisa diabaikan. Poppers menganggap masalah ini ada kaitannya dengan pencernaan dan menyarankan untuk ke dokter.
Begitu juga dengan penambahan berat badan tanpa disengaja. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology semakin berat perut pria, semakin besar risiko penyakit jantungnya
“Kami menunjukkan bahwa peningkatan jumlah lemak perut dan penurunan kepadatan lemak dikaitkan dengan faktor risiko penyakit jantung yang buruk,” kata Caroline Fox, mantan peneliti senior untuk National Heart Lung and Blood Institute dan peneliti senior.
Masalah Pencernaan
Perubahan buang air besar bisa menjadi tanda kanker usus besar. David Poppers menduga masalah ini ada kaitannya dengan kanker usus besar. Dikutip dari The Healthy, Poppers menganggap penyempitan feses dan pendarahan dubur perlu dikonsultasikan ke dokter.
Pendarahan bisa disebabkan wasir atau fisura anus. Diare atau seembelit yang berlangsung selama lebih dari beberapa hari juga tanda-tanda potensial kanker usus besar. Sementara kanker usus besar meningkat pada orang yang lebih muda.
Itulah alasan American Cancer Society menyarankan untuk melakukan skrining kanker usus pada usia 45 tahun, bukan 50 tahun.
Disfungsi Ereksi
Joseph Alukal, seorang ahli urologi di NYU Langone Preston Robert Tisch Center for Men's Health di New York City menyebut banyak pria enggan membahas disfungsi ereksi. Sementara masalah ini kerap terjadi pada pria di rentang usia 45-50.
“Jika Anda mengalami ini, kemungkinan besar akan terjadi serangan jantung atau stroke dalam 10 tahun mendatang. Bisa jadi karena riwayat merokok atau keluarga penyakit jantung. Itu bisa terjadi karena kurangnya aliran darah, dan mengindikasikan ada masalah pada jantung atau otak,” ujarnya.
Disfungsi ereksi bisa disebabkan ada kaitannya dengan penyakit kardiovaskular.
Gangguan Tidur
Masalah ini bisa disebabkan mudah tidur, susah tidur, atau malah terlalu banyak. Ini bisa menjadi tanda depresi atau sleep apnea yang obstruktif.
Masalah ini bisa karena suatu kondisi yang ditandai dengan mendengkur keras, terengah-engah, dan tersedak saat tidur. Gangguan tidur sepert ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, penambahan berat badan, dan diabetes tipe 2.
Penyakit Kuning
Waspada bila putih mata atau kulit berubah warna menjadi kuning. Menurut US National Library of Medicine, perubahan ini disebabkan tingginya kadar bilirubin dalam darah.
Hati yang sehat memetabolisme bilirubin untuk menjaga kadar darah tetap rendah. Ada banyak kemungkinan penyebab masalah ini. Hal yang mengkhawatirkan adalah salah satu tanda kanker pankreas.(*)