KETIK, PACITAN – Sejumlah warga dari berbagai elemen menggeruduk Kepolisian Resort (Polres) Pacitan, Jawa Timur pada Rabu (21/2/2024). Mereka mendesak pihak kepolisian segera mengusut tuntas berbagai isu yang meresahkan.
Hal tersebut dilangsungkan bertepatan dengan kegiatan kepolisian Pacitan bertajuk 'Sowan Kapolres' dalam rangka colling system.
Berdasarkan pantauan ketik.co.id, aksi audiensi ini dipicu oleh keresahan warga terhadap empat isu krusial. Dianggap bakal berlarut-larut apabila tidak segera ditangani oleh pihak terkait.
Isu yang dimaksud, yakni. Pertama, warga menuntut penyelidikan tuntas terkait aktivitas pertambangan PT GLI (Gemiliang Limpah Internusa). di Kecamatan Ngadirojo dan Tulakan yang ditengarai telah mencemari lingkungan dan merusak mata pencaharian masyarakat sebagai petani.
Kedua, merosotnya akhlak dan sopan santun pada siswa di Pacitan, seperti tata bahasa, menghargai yang lebih tua hingga pergaulan bebas. Mereka mendesak pihak berwenang untuk mengambil langkah tegas dalam pembinaan moral generasi sekarang.
Ketiga, warga juga mengeluhkan maraknya skema penipuan bodong dengan modus yang bermacam-macam, seperti investasi bodong hingga pengelabuhan online. Mereka meminta aparat penegak hukum untuk memberikan perlindungan dan edukasi kepada masyarakat agar terhindar dari hal tersebut.
Keempat, isu politik uang atau disebut prostitusi politik hingga kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dianggap menyimpang dari jalannya demokrasi berazaskan bersih, jujur dan adil. Mereka meminta Polres Pacitan turut andil untuk menindak tegas pelanggaran tersebut.
Dalam audiensi tersebut, salah seorang warga Desa Cokrokembang, Kecamatan Ngadirojo, Dedi Prasetyo (41) sempat menyampaikan tuntutannya. Ia mengatakan bahwa, keberadaan limbah PT GLI terbukti menyebabkan kerusakan ekosistem sungai hingga merosotnya produktivitas lahan pertanian.
Tak main-main, tambah dia, nyaris separuh kecamatan salah satu lokasi aktivitas tambang tersebut rusak. Pun PT GLI, terbukti sukses mencemari lingkungan warga.
"Dampak tambang GLI ini sudah menyasar separuh Kecamatan Ngadirojo. Kami mohon pemerintah segera bertindak," desak Dedi, menuntut adanya penutupan PT GLI dan rehabilitasi lingkungan.
Menanggapi hal tersebut, Polres Pacitan berjanji bakal segera menindaklanjuti tuntutan warga dan melakukan investigasi terhadap berbagai isu yang telah disampaikan.
Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho saat menerima perwakilan massa terdiri dari puluhan warga Cokrokembang, dan perwakilan organisasi mahasiswa menyampaikan terima kasih atas aspirasi yang telah disampaikan.
Kapolres Agung menegaskan bahwa, Polres Pacitan berkomitmen untuk menindaklanjuti semua tuntutan massa dengan serius dan secara transparan.
"Jadi, untuk generasi saat ini memang pengelolaan anak berbeda dengan era sebelumnya.Terkait tambang GLI yang ada di Kecamatan Tulakan dan Ngadirojo nanti akan kami carikan solusinya," ucap Kapolres Agung Nugroho menanggapi para audiens.
Kapolres Agung saat menanggapi keluh kesah warga dan aktivis mahasiswa di Pacitan. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Kapolres juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas wilayah dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
"Kami bakal membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh masyarakat yang ingin Sowan dalam rangka pengaduan atau bantuan hukum," pungkas Kapolres Agung menutup audiensi.
Sebagaimana diketahui, aksi dialog tersebut berlangsung tertib dan damai. Warga berharap dengan adanya aksi ini, berbagai permasalahan yang meresahkan masyarakat dapat segera diatasi.(*)