KETIK, PASURUAN – Sebuah video menunjukkan seorang petugas Taman Safari Prigen dituduh menerima pungutan liar atau pungli viral di media sosial. Video itu diduga diambil dan diunggah oleh pemilik akun @priskalim_.
Pantauan Ketik.co.id di akun instagram Reels.malang, video itu telah ditonton 4,1 juta views, 57 likes dan 23 ribu komentar.
"Lagi ramai di platform sebelah, jadi ada seorang pengunjung yang terkena antri dikarenakan banyak mobil yang antri buat kasih makan hippo. Tapi pengunjung ini ingin memviralkan mas mas penjaga ini padahal masnya sudah menjelaskan bahwa masnya diberi tips dari pengunjung karena memfotokan bukan pungli atau main belakang. Kalau menurutmu bagaimana netijen?," tulis akun Reels.Malang, dikutip Ketik.co.id pada Minggu, 5 Januari 2025.
Banyak netizen geram karena si pembuat video menuduh pegawai laki-laki tersebut mendahulukan kendaraan yang memberikan tips.
@fahmi.mci10 : itu tips bl****k bukan pungli
@cantikamakeup: Dengki banget hatinya
@deswitamaharani80: Ribet banget ni orang hidupnye, apa-apa diposting berasa si paling punya Sosmed! Astagfirllah.
@dwitasaridwita: mbak, kerja kayak gini capek loh, apa salah masnya dapet tips kayak gitu? Apalagi masnya memang udah nolong banget. Udah mukanya ngeselin, framming abis seakan-akan masnya tuh salah. Kamu yang salah mbiak akhirnya dijulidin satu Indonesia.
@windy_prihatini: Niatnya ngejatuhin orang eh dia yang malu, semangat mba kamu sendirian.
Sementara, pihak Management Taman Safari Prigen saat dikonfirmasi Ketik.co.id membenarkan kejadian tersebut memang terjadi di area tempat feeding hippo atau kuda nil.
"Feeding hippo masih trial tapi kalau ada makanan yang dibawa sendiri oleh pengunjung tidak apa-apa," jelasnya Head of Sales and Marketing, Kurniawan Yusuf Ghozal kepada Ketik.co.id.
Yusuf menjelaskan feeding hippo memiliki ada jalur yaitu di jalur kanan dan kiri. Menurutnya dari video tersebut antrian di sebelah kiri masih tergolong wajar.
"Di sana ada petugas jaga (keeper) yang tugasnya mengatur lalu lintas. Ketika terlihat crowded maka akan diatur. Jadi di video itu masih tergolong antrian wajar karena memang terjadi high season masa libur Nataru," terangnya.
Mengenai aturan pemberian tips untuk petugas jaga satwa, Yusuf menerangkan pihak Taman Safari Prigen tidak ada menerapkan larangan hal tersebut.
"Kita tidak ada aturan no tipping atau larangan memberikan tips. Semua itu adalah inisiatif dari pengunjung dan kami tidak ada unsur paksaan," tegasnya.
Keberlanjutan kasus viral yang merugikan Taman Safari Prigen kali ini, Yusuf menegaskan tidak akan mengambil langkah hukum.
"Kasus ini kita ada langkah hukum. Hanya internal. Kita perbaiki internal. Kami mengimbau kepada pengunjung untuk lebih bijak lagi menggunakan sosial media," pungkasnya.
Sementara itu, Mujiono salah satu pengunjung setia Taman Safari Prigen mengaku geram melihat ulah pembuat video viral tersebut.
Mujiono meminta pihak Taman Safari Prigen untuk mencari bahkan melaporkan pihak pembuat video karena telah merugikan personal petugas jaga satwa dan kelembagaan Taman Safari Prigen.
"Orang seperti itu mentalnya kikir. Harus dilaporkan supaya ada efek jera. Kelihatan banget dari cara bicara dan pengambilan videonya. Orang itu sangat tendensius. Akhirnya dia 'dirujak' dan dihina hingga dihujat netizen se Indonesia raya," bebernya. (*)