KETIK, BONDOWOSO – Jika biasanya menyerahkan ijazah kelulusan dilakukan di sebuah ruangan. Di Bondowoso, penyerahan ijazah dilakukan dengan melalui momen menaiki kuda.
Ya, ini dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso, Sugiono Eksantoso. Dia disambut dengan kuda di Desa Lanas, Kecamatan Botolinggo dalam acara penyerahan ijazah kejar paket A, B, dan C dari siswa-siswi yang mengikuti pendidikan di Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
"Rame itu, sampai dihibur dengan Tabbuen (seni musik tradisional Madura, red)," ujarnya.
Ia menerangkan bahwa siswa yang mendapat ijzah ini mencapai puluhan dari lima kecamatan. Yakni, kecamatan Wonosari, Tenggarang, Tapen, Cerme, serta Botolinggo.
"Banyak kan masing-masing PKBM itu ada yang 20, ada yang 30," jelasnya.
Menurut pria akrab disapa Pak Sugiono itu, mereka yang mendapatkan ijazah rata-rata adalah warga Bondowoso yang putus sekolah. Baik karena menikah, ataupun karena keterbatasan biaya.
Karena itu, mereka ikut menempuh pendidikan di PKBM hingga lulus selama tiga tahun.
"Kan sekolah, kalau yang paket A tiga tahun, yang B juga tiga tahun, yang C tiga tahun," jelasnya.
Adapun PKBM sendiri, jelas Sugiono, merupakan program dari pemerintah pusat dalam rangka mengejar angka rata-rata lama sekolah. (*)