KETIK, SURABAYA – Universitas Airlangga (Unair) menerima sebanyak 2.831 calon mahasiswa baru (Camaba) untuk jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) tahun 2024.
Rektor Unair Mohammad Nasih mengatakan calon mahasiswa baru yang lolos lewat jalur UTBK SNBT 2024 ini menempati sekitar 30 persen dari total daya tampung Unair. Dengan total 70.641 pendaftar dan rasio penerimaan berkisar 4,01 persen.
"Pendaftar yang lolos SNBT ini setiap tahun selalu meningkat. Dengan total 59 prodi kita ingin semuanya inklusi, kaya miskin dapat pendidikan yang lebih baik," ujar M Nasih, Kamis (13/6/2024).
Sementara itu dari 2.831 camaba yang lolos, 528 diantaranya merupakan penerima bantuan KIP-K. Selain KIP-K Unair juga terus mendukung dan memberikan bantuan pendidikan untuk para camaba melalui berbagai beasiswa. Hal ini dilakukam demi pemerataan akses pendidikan kepada semua lapisan masyarakat.
"Dari sini saya ingin menyuarakan kesetaraan. Jika siapa saja bisa mengenyam pendidikan tinggi, walaupun berasal dari keluarga tidak mampu. Kami menyediakan banyak beasiswa," sambungnya.
Lebih lanjut, Provinsi Jawa Timur masih memegang peringkat pertama untuk jumlah peserta yang lolos dengan jumlah 1766, kemudian disusul oleh Jawa Tengah 248 peserta, lalu Jawa Barat dengan 215 peserta, DKI Jakarta 135 peserta dan Sumatera Utara sebanyak 88 peserta.
Nasih menyebut rata-rata skor UTBK tertinggi berasal dari program studi kedokteran. Rata-rata skornya 792,35. Disusul skor 721,95 Kedokteran Gigi, skor 715,84 Sistem Informasi, skor 711,12 Farmasi dan skor 708,13 Teknologi Sains Data.
Sedangkan skor tertinggi vokasi ialah Teknik Informatika rata-rata skor 683,50. Disusul skor 665,80 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, skor 658,92 Fisioterapi, skor 656,84 Teknologi Radiologi Pencitraan dan skor 656,23 Teknologi Laboratorium Medik.
"Untuk para camaba harus memperhatikan nilai-nilai minimum dan maksimal pada program studi (prodi) yang dipilih. Tujuannya untuk menghindari kesalahan dalam memilih prodi," tambahnya.
"Dalam memilih prodi harap sesuaikan dengan kemampuan dan potensi diri. Jangan memaksakan masuk ke prodi hanya demi mengejar gengsi, nanti malah kesulitan," pungkasnya. (*)