KETIK, MALANG – Momen Hari Raya Idul Adha, Senin (17/6/2024) berlangsung heboh di Kota Malang, tepatnya di kawasan Masjid Noor Kidul Pasar. Usai pelaksanaan sholat id, hewan-hewan yang akan dikurbankan diarak terlebih dahulu oleh warga.
Pengarakan hewan kurban dilakukan dari Jalan MH Thamrin hingga Jalan Prof. Moch Yamin. Tradisi tersebut telah berlangsung sejak lama setiap tahun selama momen Idul Adha.
Denny Irwansyah selaku panitia penyelenggara menjelaskan, arak-arakan hewan kurban digelar dalam rangka menyiarkan agama Islam. Warga pun tumpah ruah di sepanjang jalan untuk menyaksikan hewan-hewan yang akan dikurbankan.
"Ini tradisi tahunan kita meneruskan dari pendahulu kita. Tujuannya syiar Islam bahwa kurban ini perlu dan setidaknya umat muslim pernah melakukan kurban. Makanya kita merayakan dengan sangat meriah agar ini diteruskan bahkan ke anak cucu kita," ujar Denny.
Sejumlah pemuda Kidul Pasar mengarak kambing untuk kurban. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)
Pada pelaksanaan Idul Adha tahun ini, jumlah hewan yang diarak yakni empat ekor sapi dan juga 80 ekor kambing. Proses penyembelihan hingga pembagian daging kurban dilaksanakan di depan Masjid Noor Kidul Pasar.
"Maknanya untuk syiar biar masyarakat tahu bahwa kita menyambut dengan gegap gempita, gembira di Idhul Adha. Arak-arakan ini kita gak bikin panjang karena kita sangat sayang ke hewan kurbannya, jaraknya tidak sampai 1.000 meter," sebutnya.
Salah satu warga Kidul Pasar, Ratna menjelaskan bahwa ia merasa senang dapat melihat arak-arakan hewan kurban setiap tahunnya. Tradisi tersebut telah dilakukan sejak era kakek-neneknya.
"Dari dulu sudah seperti ini, apalagi sekarang banyak anak-anak muda sehingga semakin ramai dan meriah," ujarnya.
Momen tersebut sekaligus sebagai ajang berkumpulnya seluruh warga Kidul Pasar. Banyak warga dari anak kecil hingga orang dewasa kompak memadati jalanan untuk memeriahkan Hari Raya Idul Adha.
"Arak-arakan ini tiap tahun sudah seperti ini, makin tahun makin ramai. Senang melihat arak-arakannya, terkumpul semua warga Kidul Pasar dari anak kecil sampai kakek nenek," paparnya.(*)