KETIK, JAKARTA – Deretan kafe di Surabaya telah menjamur dengan berbagai gaya eksterior maupun interiornya. Begitu juga dengan menu yang ditawarkan menyesuaikan konsep di tiap-tiap kafe. Mulai dari Indonesia, Asia hingga western.
Namun ada beberapa kafe dengan gaya Indonesia banget yang bermunculan di Surabaya. Seolah menjadi anomali di tengah menjamurnya kafe. Kafe-kafe ini mengedepankan budaya bangsa sepert joglo, vintage nusantara, sampai menu yang disuguhkan. Yuk kita kunjungi:
Joglo Merah Putih
Usianya tergolong muda. Berdiri November 2021, Joglo Merah Putih menjadi opsi kafe bergaya joglo dengan meja-kursi berbahan kayu jati berusia ratusan tahun. Tempat ini sering dikunjungi keluarga dan sesekali rombongan mahasiswa terlihat di tempat ini.
Rumah makan ini kerap dijadikan pertemuan RT, RW, kelurahan, korporasi swasta maupun BUMN, hingga TNI dan Polri. Memiliki lahan parkir yang luas, ditambah beberapa joglo yang bisa menampung 150 tamu. Tentu saja menu yang disuguhkan 100 persen makanan Indonesia.
Lokasinya di Jalan DR.Ir Soekarno (MERR) 678, Gunung Anyar. Pengelola kerap menggelar dolanan anak-anak untuk melestarikan budaya bangsa. Jam operasional, 10.00 sampai 22.00 WIB, buka mulau Selasa-Minggu.
Omahe Mbah Giyo
Kafe ini kecil tapi unik dan menarik. Cukup banyak ornamen klasik yang mendampingi desain interior di dalam kafe. Di dalam kafe banyak benda-benda lawas seperti telepon, lukisan kuno, meja-kursi klasik, serta meja rias. Tersedia buku bacaan untuk dijadikan teman ngopi.Omah e Mbah Giyo kerap menjadi jujukan pecinta kopi nusantara. (Foto: Instagram: @omahe_mbah_giyo)
Menu andalan adalah kopi nusantara dengan konsep manual brew. Minuman lain yang menjadi ciri khas adalah es carica dan herbal drink. Selain itu, terdapat makanan bergaya Yogyakarta seperti mie nyemek, gudeg nangka muda dan gudeng manggar kelapa. Menu terakhir boleh dibilang belum ada di Surabaya.
Omahe Mbah Giyo berada di Jalan Gubeng Kertajaya I, dengan jam operasional 15.00 sampai 22.00 WIB, buka tiap Senin-Sabtu.
Omah Wasik
Kafe ini mengusung konsep vintage. Di mana cukup banyak ornamen yang menyerupai kedai kopi era kolonial. Meja dan kursinya ditata menyesuaikan konsep klasik, ditambah pencahayaan yang membawa pengunjungnya kembali ke zaman kuno.
Wasik merupakan akronim warung klasik. Menu yang dimiliki kebanyakan bergaya Bali. Misalnya sate lilit, rujak kuah pindang, ayam sisit, ayam betutu, nasi jinggo, dan nasi pedas khas Bali.
Cukup banyak spot foto yang bisa diabadikan untuk diunggah ke media social. Lokasi Omah Wasik berada di Jalan Dukuh Kupang Timur XVII Nomor 22. Jam operasional pukul 10.00 hingga 21.00 WIB. (*)