KETIK, JAKARTA – Tokoh Nasional Dr Rizal Ramli mengecam peristiwa penusukan yang dialami oleh Kolonel (Purn) Sugeng Waras pada Kamis (29/12/2022) lalu.
Menurut tokoh pergerakan mahasiswa era 1977/1978 tersebut, aksi brutal itu telah menciderai proses demokrasi di Indonesia. Karena Kolonel Purn Sugeng terkenal kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai menyengsarakan rakyat.
"Penusukan Kolonel Purn Sugeng Waras, mantan Dosen Seskoad yang kritis terhadap penyimpangan-penyimpangan kenegaraan, adalah tindakan pengecut dan menciderai demokrasi. Tangkap pelakunya!," tegas RR, Sabtu (31/12/2022).
Terkenal Kritis
Kolonel Purn Sugeng Waras sendiri memang dikenal sangat kritis terhadap kebijakan Pemerintah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Maruf Amin.
Di sisi lain, Purnawirawan TNI AD yang satu angkatan di Akademi Militer dengan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) ini aktif dalam organisasi dan aktivitas sosial.
Ia juga pernah mengkritisi penangkapan tokoh dan aktivis KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) pada 2020 silam.
Penangkapan sejumlah aktivis KAMI itu terjadi setelah mereka menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Sepakat dengan Presidium KAMI yang juga mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kolonel Purn Sugeng juga menilai penangkapan sejumlah aktivis KAMI ini dianggap sebagai tindakan represif kepolisian.
Ia menilai mereka seolah-olah diibaratkan sebagai pelaku teror oleh pemerintah. Karena penangkapan itu terjadi tanpa adanya pemberitahuan atau tanpa mengedepankan asas praduga tak bersalah.
“Tokoh-tokoh KAMI tersebut bukanlah terorisme yang harus dieksekusi atau ditangkap langsung, sebaiknya diberikan surat pemanggilan dan pemberitahuan terlebih dahulu," ucap Kolonel Purn Sugeng Waras kala itu seperti dilansir dari Tribun.
Sang kolonel lantas mendesak Polri agar melakukan introspeksi diri dalam melaksanakan penegakan hukum.
Menurut Kolonel Purn Sugeng Waras, KAMI adalah organisasi pergerakan moral dari beberapa tokoh dan bukan suatu partai politik yang memiliki tujuan politik tertentu.
Kronologi Kejadian
Mulanya, Kolonel Purn Sugeng Waras bertemu dengan kerabatnya di Alam Wisata Cimahi pada Kamis (29/12/2022) pukul 14.15 WIB. Setelah itu ia meninggalkan lokasi.
Tiba-tiba orang tak dikenal memecahkan kaca belakang mobil Honda Jazz silver yang dikendarai Kolonel Purn Sugeng Waras tepat di depan pintu gerbang Perumahan Gardenia.
Berdasarkan keterangan tertulis dari siaran pers Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) mengungkapkan, bahwa peristiwa terjadi tanggal 29 Desember 2022.
Diketahui, sebelum terjadinya musibah penusukan, Kolonel (Purn) Sugeng Waras melaksanakan pertemuan dengan kerabatnya di Alam Wisata Cimahi (AWC). Pukul 14.15 WIB, Sugeng Waras meninggalkan AWC.
Saat perjalanan pulang, tepatnya di depan pintu gerbang Perumahan Gardenia, mobil Honda Jazz silver yang dikendarai korban tiba-tiba dipecah kaca belakangnya oleh seseorang yang belum diketahui namanya.
Kemudian korban berhenti dan turun dari mobil. Saat Sugeng Waras turun dari kendaraan, pelaku langsung menusukan senjata tajam ke arah kedua kaki korban dan langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Tak lama setelah peristiwa itu, melintas satu warga di TKP dan melihat korban tersungkur berlumuran darah. Warga bernama Aditya Ramdani itu lalu menolong korban dengan membawanya ke RS. Cibabat, Kota Cimahi untuk mendapatkan pertolongan.
Korban mengalami luka tusuk di kaki kanan dan dua luka tusuk di kaki kiri. Poda Jabar masih mengusut motif kejahatan tersebut. Pada Jumat, 30 Desember 2022 kemarin, diinformasikan kondisi Sugeng Waras membaik.
Ketum PPAD Geram
Tak hanya RR, Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo juga turut mengecam pelaku penusukan terhadap Kolonel Purn Sugeng Waras.
Doni Monardo juga minta aparat kepolisian mengusut tuntas serangan terhadap Sugeng Waras. Demi mengetahui peristiwa yang menimpa Kolonel Purn Sugeng Waras, kemarin (29/12/2022), Doni langsung menghubungi Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Drs Suntana.
"Semoga kasusnya segera terungkap,” ujar Doni yang pernah menjabat Komandan Jenderal Kopassus itu di siaran pers tertulisnya.
Doni mengatakan, bahwa Kapolda Suntana merespon cepat. Bahkan, langsung melaksanakan penyelidikan untuk mengungkap perkara tersebut.
Beberapa saksi juga sudah diperiksa. Termasuk pemeriksaan terhadap seluruh CCTV yang ada di sekitar TKP.
"Terhadap korban, kami belum bisa mengambil keterangan, karena beliau kondisinya masih dalam perawatan,” ujar Irjen Suntana.
Polda Jawa Barat, tambahnya, sangat fokus mengungkap kasus tersebut, di bawah kendali Direktur Kriminal Umum Polda Jabar.
"Menurut Kapolda, Insya Allah dalam waktu dekat segera diungkap pelakunya," katanya.
Bukan hanya itu, Doni Monardo sebagai Ketua Umum PPPAD meminta sekjen PPAD Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak berkoordinasi Polda Jabar melalui Unit Samapta Polres Cimahi, juga telah membantu pengawalan proses pemindahan pasien dari RS Cibabat ke RS Dusitra Cimahi (TNI).(*)