KETIK, SURABAYA – Surabaya Fashion Parade (SFP) kembali digelar untuk ke-17 kalinya. Mengusung tema AVANTECH, gelaran ini memadukan kemajuan teknologi dalam dunia fashion. Acara fashion tahunan ini diselenggarakan di Convention Center, Tunjungan Plaza mulai 22 hingga 25 Agustus 2024.
Founder SFP, Dian Aprilia mengatakan melanjutkan kesuksesan penyelenggaraan SFP sebelumnya kali ini dirinya ingin menyajikan hal yang berbeda. Dengan mengambil tema AVANTECH, dirinya ingin memperlihatkan bagaimana penggunaan teknologi dalam industri fashion mampu menghasilkan karya yang indah dan menawan.
"Pembuatan fashion yang memanfaatkan teknologi terbaru dapat memunculkan karya yang indah dan ramah lingkungan. Hal inilah yang ingin kami dorong dalam industri fashion Surabaya," jelas Dian, Jumat, 23 Agustus 2024.
Lenih lanjut, Dian menambahkan pada penyelenggaraan kali ini kurang lebih terdapat 60 desainer yang berpartisipasi. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia dengan membawa hasil karya terbaiknya untuk dipamerkan kepada pecinta fashion Jawa Timur, khususnya Surabaya.
Gelaran SFP DI Convention Center Tunjungan Plaza Surabaya. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Dengan partisipasi dari berbagai desainer terkemuka, industri teknologi, inovator lokal, dan insan mode, SFP ke-17 menawarkan wadah bagi para creator untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam desain busana dengan setting spektakuler.
"SFP juga masih terus mengkampanyekan bagaimana fashion, teknologi, dan praktik keberlanjutan dapat bersinergi dalam industri ini," tambahnya.
Sementara itu desainer Indonesia Fashion Chamber (IFC), Dibya Hodi menuturkan inspirasi dalam pemilihan tema AVANTECH pada penyelenggaraan SFP kali ini merupakan hasil riset fashion IFC yang ditulis dalam buku tren fashion Buku ini sebagai panduan desainer Indonesia.
"Kita bikin buku tren sendiri karena buku tren yang dikeluarkan lembaga di luar negeri harganya cukup tinggi," tuturnya.
Penggunaan teknologi dalam fashion sendiri merupakan bentuk adaptasi dimana saat ini segala aspek kehidupan manusia tak lepas dari inovasi teknologi. Salah satunya Artificial Intelligent (AI).
Dalam penggunaan AI oleh desainer sendirin dapat membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat. Tidak terbatas dalam pembuatan karya tetapi juga dalam proses pencarian inspirasi.
"Saya mencari inspirasi dengan cepat dibantu dengan AI. Teknologi tak hanya desain, tapi juga fabric. Misal menentukan bahan fashion seperti langkah menghasilkan serat alam buatan," pungkasnya.(*)