KETIK, BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengapresiasi kinerja Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bandung, yang dinilai paling responsif dan tercepat dalam menyajikan data yang diperlukan Pemkab Bandung untuk kepentingan pembangunan.
Bupati Bandung memberikan piagam penghargaan atas kinerja Bapenda yang meraih peringkat pertama dengan Kategori Tercepat dalam rangka pelaksanaan Tata Kelola Satu Data (TKSD) Perangkat Daerah Kabupaten Bandung tahun 2023.
Kategori Tercepat adalah perhitungan kecepatan perangkat daerah dalam melakukan pengumpulan data sampai data tersebut selesai terverifikasi pada Aplikasi Simasda.
Dalam Forum TKSD Kabupaten Bandung 2023 yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Bandung (Bapperida) di Grand Sunshine Soreang, Selasa (5/12/2023) ini juga terpilih OPD lainnya antara lain Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) peringkat pertama dengan Kategori Sesuai di mana perhitungan rata-rata proses pengumpulan data dilakukan sampai valid.
Sedangkan Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung masuk Kategori Terkonsisten dihitung dari rata-rata jumlah data series yang dikumpulkan.
Sementara perangkat daerah di tingkat kecamatan yang mendapat penghargaan dari Bupati Bandung dalam penyajian data antara lain Kecamatan Baleendah, Cilengkrang dan Kecamatan Kutawaringin.
"Saya ucapkan selamat kepada OPD yang mendapatkan penghargaan dan sangat mengapresiasi agenda Forum Satu Data Indonesia (SDI) Kabupaten Bandung, karena tujuan utama forum ini adalah mengwujudkan pengelolaan data dan informasi yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menjadi satu data atau big data," ucap bupati dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Administrasi Setda Kabupaten Bandung Umum Nina Setiana.
Dengan data yang akuntabel, lanjut bupati, maka data dan informasi tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan pemerintahan maupun kebutuhan masyarakat Kabupaten Bandung, sehingga program pemerintah bisa tepat sasaran.
"Dan pada akhirnya menjadi single source of truth (sumber kebenaran tunggal) dalam pengelolaan data pembangunan, yaitu sebagai satu sumber data terpercaya," jelasnya.
Bupati Dadang Supriatna menambahkan, kebutuhan akan data tidak hanya untuk data-data statistik, tapi juga data geospasial di mana dengan data berbasis peta tersebut pemerintah akan lebih mudah mengambil keputusan, untuk mengidentifikasi pemasalahan -permasalahan terkait kewilayahan maupun sosial dan ekonomi. Begitu juga data glanular (data mikro), salah satunya adalah data bNbA (By Name By aAddress).
"Dengan data bNbA, pemerintah bisa memanfaatkan untuk keperluan yang lebih luas seusai aturan yang berlaku," terang Dadang Supriatna dalam forum bertema Pengelolaan Satu Data Mikro Menuju Satu Data Kabupaten Bandung ini.
Ia berharap penyelenggaraan Forum Tata Kelola Satu Data tahun ini bisa mengwujudkan data terpadu yang mengkolabolasi data dalam suatu aplikasi terintegrasi sesuai roadmap Tata Kelola Satu Data tahun 2024
"Tata Kelola Satu Data tahun 2024, yaitu terwujudnya portal satu data yang komprehensif dan luas, mencakup kebutuhan data spasial dan aspasial serta terintegrasi dengan aplikasi data kependudukan," urai bupati.
Sementara Kepala Bapenda Kabupaten Bandung Erwan Kusumah mengatakan pihaknya selaku berupaya untuk merespon dengan cepat setiap data yang dibutuhkan Pemkab Bandung.
"Kita respon cepat setiap permintaan data, sesuai dengan data yang kami miliki di dashboard aplikasi Bapenda," kata Erwan.(*)