KETIK, JOMBANG – Demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Jombang di depan Pendopo Kabupaten Jombang Senin (20/3) pagi berakhir ricuh.
Mereka melakukan aksi untuk menagih janji politik Bupati-Wabup Jombang yang dinilai tak tercapai dalam hampir 5 tahun kepemimpinan. Para mahasiswa datang dari organisasi GMNI, PMII dan HMI.
Para demonstran berkumpul di depan Pendopo Kabupaten sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka kemudian melakukan orasi di depan petugas. Kericuhan mulai terjadi karena mereka tidak ditemui oleh bupati maupun wabup.
Para demonstran sempat terlibat saling dorong dan adu mulut dengan petugas keamanan dari kepolisian dan Satpol PP. Pihak keamanan tidak membuka gerbang pendopo, sedangkan mahasiswa nekat ingin menerobos pendopo.
Dua mahasiswa sempat diamankan dalam kejadian ini. Namun beberapa saat kemudian sudah dibebaskan.
Asisten 1 Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Jombang Purwanto sempat jadi sasaran amukan massa saat hendak menemui pendemo. Mereka menolak ditemui siapapun selain Bupati Mundjidah.
"Aksi ini kita lakukan karena ingin membuka transparansi anggaran di Pemkab Jombang,” ucap Kelvin Arisudin Korlap aksi dilansir Radar Jombang.
Ia menambahkan, tujuan aksi demo mereka adalah menagih 9 janji politik bupati-wabup. “Ada 9 program, namun sebagian tidak tepat sasaran,” tambahnya.
Hingga berakhirnya aksi, Bupati Mundjidah tak menemui peserta unjuk rasa. Dalam pantauan Ketik.co.id, pada Senin pagi itu Mundjidah sedang menghadiri acara Rapat Koordinasi Pembekalan KB Medis Operasi dan Penandatangan MoU antara Dinas PPKB PPPA dengan Fasilitas Kesehatan se-Kabupaten Jombang di Gedung PKK Kabupaten Jombang.(*)
