KETIK, MALANG – Untuk menandai momen kelulusan 360 siswanya (13/5) lalu, SMA Katolik Santo Albertus (Dempo) kembali menggelar momen Graduasi. Dengan mengusung tema "Nawasena Jagadhita", yang dalam bahasa sansekerta berarti masa depan yang cerah dan bahagia.
Wakil Ketua Graduasi Dempo 2023, Eka Wulandari Kelana, menjelaskan tema tersebut cocok untuk lulusan 2023 karena mereka merupakan angkatan yang yang cukup lama mengenyam pendidikan luring akibat pandemi Covid 19.
"Proses belajar kelas XII tahun ini tidak mudah, sebagai angkatan luring mereka harus menyesuaikan diri dengan pembelajaran jarak jauh dan tatap muka yang terbatas. Dalam tema Nawasena Jagadhita, sekolah ingin menonjolkan proses adaptasi dan kekuatan siswa-siswa ini dalam menghadapi situasi yang berubah-ubah," tuturnya.
Beda dari yang lain : Wisudawan Dempo semua menggunakan baju adat dari seluruh Indonesia. (Foto: Adela Oki Nur Aini/Ketik.co.id)
Salah satu keunikan dalam momen graduasi SMA Katolik Santo Albertus Dempo tahun ini adalah pemakaian pakaian adat oleh para wisudawan. Mengingat siswa-siswa di SMA Katolik Santo Albertus Dempo berasal dari berbagai daerah di Indonesia,mereka diberi kebebasan untuk mengenakan pakaian adat sesuai dengan asal daerah masing-masing atau pakaian adat Malang.
"Sekolah kami terkenal sebagai miniatur Indonesia, karena siswanya berasal dari berbagai daerah, ada dari Kalimantan, Atambua, dan Papua ini banyak, juga dari Malang, Sumatera, dan Jabodetabek," jelasnya.
Dalam kelulusan tahun ini, sebanyak 51 siswa dari SMA Katolik Santo Albertus Dempo berhasil diterima di perguruan tinggi negeri (PTN). Angka ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 41 siswa.
SMA Katolik Santo Albertus Dempo tidak hanya fokus pada pendidikan akademik, tetapi juga sangat mendukung pengembangan kemampuan non-akademik siswa. Dengan menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, Dempo menjadi sarana bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka.
Para wisudawan Dempo foto bersama. (Foto: Adela Oki Nur Aini/Ketik.co.id)
"Kami mendukung dan memfasilitasi siswa-siswa untuk ikut serta dalam berbagai lomba. Baik itu dalam bidang tari, musik, maupun olahraga. Semuanya kami wadahi dan dukung." paparnya.
Acara graduasi SMAK Santo Albertus Malang tidak hanya menjadi momen kelulusan, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan terhadap pencapaian siswa selama berada di sekolah. Selain pakaian adat yang menjadi keunikan acara ini, terdapat penghargaan yang diberikan kepada siswa-siswa yang telah mengukir prestasi dalam berbagai lomba dan kompetisi, juara paralel dan peraih nilai 100 di ujian sekolah.
Dempo juga mendorong siswa untuk memiliki semangat yang kuat dalam menjalani kehidupan setelah lulus. Kepala SMA Katolik Santo Albertus,
Bruder Antonius Sumardi, O.Carm,
menyampaikan harapan alumninya tersebut dapat menerapkan yaitu lebih menonjolkan semangat DEMPO yaitu Doa, Egaliter, Melayani, Pekerja Keras, Optimis penuh parapan "Harapannya mereka menerapkann jiwa berusaha keras dan tetap optimis dalam mencapai tujuan mereka," paparnya.
Disiplin juga menjadi rahasia kunci kesuksesan siswa di SMA Katolik Santo Albertus Dempo. Sekolah ini menerapkan aturan yang ketat dalam hal disiplin. Mereka tidak segan memberikan point pelanggaran kepada siswa yang melanggar aturan.
Dengan pendekatan holistik dan berbagai upaya yang dilakukan untuk mengembangkan potensi siswa baik secara akademik maupun non-akademik, SMA Katolik Santo Albertus Dempo telah membuktikan dirinya sebagai lembaga pendidikan yang berhasil mencetak siswa-siswa berkualitas. (Adv)