KETIK, MALANG – Sebagai bentuk pertanggungjawaban institusi publik, RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang mengadakan acara Forum Konsultasi Publik di Hotel Savana, Rabu (23/8/2023). Berbagai kalangan, termasuk pemerintah, akademisi, kepolisian/TNI, instansi kesehatan, media, dan masyarakat, berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Direktur Utama RSSA Malang, Dr. dr. Mochammad Bachtiar Budianto SpB(K)Onk FINACS FICS, menjelaskan bahwa kegiatan ini berperan dalam membangun komunikasi yang efektif. Forum ini akan membantu meningkatkan semangat dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
"Tujuan kegiatan ini menyelaraskan proses pelayanan publik ini dengan memberikan informasi yang sebaik-baiknya sekaligus menerima masukan dari institusi pengguna atau customer. Yang kami undang adalah yang akan terus menggunakan layanan publik kami sehingga ada masukan," jelas Bachtiar.
Menurutnya, untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien, pengunjung, dan masyarakat, penting untuk memiliki standar pelayanan yang jelas. Standar ini akan diimplementasikan setelah melibatkan dan mendiskusikannya bersama para stakeholder, sehingga diharapkan dapat menghasilkan pelayanan prima atau service excellent.
Forum diskusi ini diadakan pihak RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang sebagai langkah untuk mewujudkan service excellent di lembaga tersebut. Tujuannya juga mencakup pendengaran keluhan dan saran dari masyarakat, sebagai upaya untuk meningkatkan layanan secara keseluruhan.
Bachtiar menambahkan, usulan dan diskusi yang didapat bisa memberikan input untuk perbaikan ke depan dalam pelayanan publik.
"Inovasi itu bagian dari komitmen kami, untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Tujuannya untuk efisiensi pelayanan, mempercepat pelayanan, memangkas birokrasi dan meningkatkan mutu supaya pasien nggak terlalu lama menunggu. Maka dengan aplikasi yang ada kita harapkan akan ada efisiensi," terangnya.
Foto bersama usai agenda penandatanganan berita acara FKP RSSA
Sementara Kepala Keasistenan PVL Perwakilan Ombudsman RI Jawa Timur, Miftahul Hadi yang hadir dalam forum tersebut menjelaskan, sebagai lembaga resmi dan bertugas mengawasi pelayanan publik, terus berupaya menjaring dan menjembatani berbagai pengaduan masyarakat. Hadi juga menerangkan standar pelayanan & pengawasan pelayanan publik, yang baik mestinya simpel dan mudah dipahami.
"Prinsip Penyusunan standar pelayanan antara lain sederhana, partisipasif, akuntabel, berkelanjutan, dan keadilan. Jadi, semakin dia mudah dipahami, itu yang baik. Bukan yang rumit," terangnya.
Yang berbeda di forum kali ini adalah penjabaran output dari inovasi RSSA khususnya untuk pelayanan farmasi.
"Kami sampaikan inovasi kami dalam mengurai antrean panjang di farmasi ada RAOS SAE ( RSSA Antar Obat gratiS Siap Aman dan Efektif ). Jadi untuk mengantisipasi yang kerumunan coba kita antar sampai alamatnya," terang Kepala Bidang Penunjang Diagnostik dan Terapi RSSA Malang, dr. Widodo Mardi Santoso. Sp.S
RAOS SAE yang sudah berjalan setahun ini, dipaparkan Widodo capaian perhari bisa mengantar 70 sampai 80.
"Meski belum optimal tapi bisa cukup membantu masyarakat. Contohnya pasien kami yang Tumpang, dari Batu, biasanya jam magrib baru pulang (dari berobat), tapi jam 2 siang sudah di rumah dan obat diantar kurir sampai magrib," tutupnya.(*)