KETIK, SURABAYA – Guru senior SMA Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM), Ahsan Hakim berhasil menyandang gelar doktor pertama di SAIM dengan perolehan IPK sempurna 4.0, Rabu (15/5/2024).
Prestasi membanggakan ini berhasil ia dapatkan dalam waktu sangat singkat, yakni hanya 2,8 tahun di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam disertasinya, ia menghubungkan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan Learning Agility untuk menghadapi tantangan dan ketidakpastian di era modern.
"Penting untuk mengubah pandangan terhadap PAI supaya jadi sumber inspirasi yang dinamis dan relevan sehingga bisa membimbing manusia di tengah ketidakpastian era modern ini," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Dr. Ahsan Hakim, M.Pd.I menyebut PAI sebagai pedoman sehari-hari manusia harus terus bisa beradaptasi. Sebelumnya, ia mengungkap keterbatasan pemahaman terhadap PAI membuat penerapannya seringkali masih terlihat kaku dan terperangkap rutinitas.
PAI masih dipandang sebagai keilmuan yang konservatif dan hanya fokus pada ritual saja. Karena itulah ia mensinergikan PAI dengan Learning Agility, yakni kemampuan menyesuaikan diri dengan cepat sehingga bisa terus relevan dengan perkembangan zaman.
Berkat penelitian luar biasa itu, ia turut memperkaya khazanah keilmuan pendidikan khususnya PAI dan turut membawa kontribusi signifikan terhadap pengembangan kurikulum dan pembelajaran di SAIM.
"Saya tidak ingin membangga-banggakan itu. Saya hanya ingin memberikan teladan "experience" kepada anak-anak dan murid-murid saya. Karena saya sadar, saya memikul tanggung jawab itu sebagai guru dan orangtua," ungkap Ahsan.
Ia menyebut model integratif pembelajaran PAI yang relevan dan dinamis sudah berhasil diterapkan SMP SAIM Surabaya.
Mulai dari program intrakurikuler, co-kurikuler, sampai pengembangan diri semua sudah diterapkan oleh sekolah yang berlokasi di Jalan Medokan Semampir Indah 99, Surabaya itu.
Penerapan pendidikan ini, lanjutnya, bisa memberikan semangat bagi para siswa untuk terus berinovasi di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat.
Selain itu, metode pembelajaran seperti ini membuat PAI bisa leluasa membentuk karakter dan kepribadian Islam siswa, sehingga bisa mengembangkan kemandirian dan kesiapan siswa dalam menghadapi tantangan zaman.