KETIK, SURABAYA – Setelah sebulan berpuasa, akhirnya sebentar lagi kita akan menyambut hari raya idul fitri atau lebaran. Dalam setiap momen lebaran pasti diramaikan dengan aneka hidangan lezat. Salah satunya adalah kue nastar.
Kue nastar merupakan kue yang selalu ada dan wajib ada di atas meja sebagai suguhan untuk menyambut hari kemenangan. Kue ini merupakan kue kering yang berisi selai nanas didalamnya.
Kue ini memiliki cita rasa perpaduan antara rasa manis dari selai nanas dan gurih dengan aroma butter yang khas.
Namun tahukah kamu jika nastar ternyata bukan merupakan hidangan asli Indonesia. Kue ini rupanya berasal dari negeri Belanda. melansir laman Indonesian Chef Association, nama nastar merupakan gabungan dari bahasa Belanda yakni ananas yang berarti nanas dan taartjes atau tart yang berarti kue.
Seperti yang kita tahu dahulu bangsa Belanda merupakan penjajah yanh telah lama menduduki negara kita tercinta. Dan tentu saja selain menjajah mereka juga membawa kebudayaan mereka salah satunya kue nastar ini.
Dalam perkembangannya kue nastar telah banyak mengalami modifikasi atau penyesuaian dengan selera orang Indonesia. Menurut sejarawan kuliner Universitas Padjadjaran Fadly Rahman salah satu modifikasi yang dilakukan adalah bentuknya dimana jika di Belanda bentuknya seperti kue pie, namun di Indonesia nastar dibentuk bulat kecil agar mudah untuk dikonsumsi.
"Buah nanas dipilih karena rasanya yang manis dan asam mewaikil cita rasa yang dimiliki buah apel dan stroberi. Tak hanya isinya saja yang berubah, kini nanas mengalami modifikasi bentuk adonannya yang semula besar menjadi kecil-kecil," jelasnya. (*)