KETIK, SUNGAI PENUH – Hujan yang melanda Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi pada Senin (10/6/2024) menyebabkan kekacauan di sejumlah wilayah, terutama akibat genangan banjir yang menghambat aktivitas masyarakat.
Jalan-jalan utama menjadi sasaran utama banjir, menjadi simbol ketidakmampuan sistem drainase dalam menanggulangi air hujan yang melimpah.
Salah satu saksi mata, Amrizal yang selalu melintasi jalan di sekitar area terdampak banjir, mengungkapkan kejengkelannya terhadap situasi yang terus berulang.
"Ah... Ini sudah jadi kebiasaan, hujan datang, banjir selalu mengikuti. Kadang-kadang saya merasa frustasi karena tidak ada solusi yang ditawarkan, malah semakin memburuk," ujarnya dengan ekspresi kesal.
Sementara itu, penyebab utama terjadinya banjir ini bukan hanya karena intensitas hujan yang tinggi, tetapi juga karena infrastruktur drainase yang tidak mampu menampung aliran air yang melimpah.
Abel Yurangga, salah satu warga lain menyampaikan bahwa dulu daerah ini memiliki sungai yang memadai untuk menyalurkan air hujan. Namun sekarang sungai tersebut telah digantikan oleh sistem drainase yang terbukti tidak cukup efektif.
"Semenjak pemerintahan sekarang banyak sungai yang digantikan menjadi drainase sehingga jika drainase sehingga mengalami penyempitan,dan jika tersumbat oleh sampah maka luapannya kemana mana,asal hujan sedikit banjir langsung melanda," ujar Abel.
Pemerintah setempat menjadi sorotan utama dalam kasus ini. Masyarakat menuntut tindakan cepat dan solutif dari pihak berwenang untuk menangani masalah ini secara menyeluruh.
Upaya pembenahan infrastruktur drainase dan evaluasi terhadap sistem penanganan banjir menjadi hal yang sangat diharapkan agar kejadian ini tidak terus terulang.
Sementara itu, warga setempat terus berharap agar bantuan segera tiba dan masalah ini segera terselesaikan agar kehidupan kembali normal. (*)
