KETIK, PROBOLINGGO – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyebut tak kurang dari 50 hektare lahan savana di bukit Teletubbies yang rusak terbakar akibat flare dari pengunjung. Tak hanya itu, flora endemik seperti bunga Edelweiss dan fauna seperti Elang Jawa pun kini terancam keberadaannya.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah I yang meliputi Pasuruan Probolinggo dan Malang Didid Sulastiyo menyampaikan, akibat kebakaran lahan yang terjadi pada Rabu (6/9/2023) lalu. Lahan savana seluas tak kurang dari 50 hektare mengalami kekerusakan akibat hangus terbakar,
"Bukan hanya menghanguskan flora endemik savana Bromo seperti bunga Edelweis, rumput Malelo, dan Alang-alang. Tapi akibat kebakaran itu juga mengancam kelangsungan hidup dari fauna seperti elang Jawa yang terbiasa berburu di savana setempat," katanya, Kamis (7/9/2023).
Didid menjelaskan, butuh waktu yang tak sebentar untuk memulihkan kondisi savana paska terbakar itu. Lantaran ekosistem dilahan konservasi itu sudah terbentuk lama, namun seketika hilang akibat kebakaran.
"Butuh waktu yang tak sebentar untuk kembali memulihkan lahan konservasi itu. Apalagi skala kerusakannya yang cukup masif, sehingga butuh waktu bertahun-tahun hanya untuk bisa memulihkannya seperti sedia kala," jelasnya.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan kedepannya akan lebih memperketat lagi pengawasan terhadap keamanan kawasan Bromo. Utamanya untuk mendeteksi dan mengeliminasi para pengunjung atau wisatawan ilegal yang berpotensi melakukan kegiatan yang beresiko tinggi,
"Kami tidak ingin kejadian serupa terulang lagi. Karena kebakaran yang terjadi biasanya karena memang faktor alam dan itu biasanya bisa kami ambil langkah persiapan penanganannya. Tidak seperti karena faktor manusia ini," tegasnya.
Untuk itu, pihaknya akan memperketat pengawasan kepada para pengunjung atau wisatawan yang hendak masuk ke kawasan Bromo. Yakni dengan melakukan penggledahan terhadap setiap pengunjung atau wisatawan yang hendak masuk ke kawasan itu, "Akan kami geledah barang-barangnya. Setiap ada barang yang membahayakan akan kami sita. Misalnya seperti flare dll akan kami amankan, demi kenyamanan bersama," pungkasnya. (*)