KETIK, PACITAN – Seekor sapi yang hendak disembelih pada Idul Adha 1444 Hijriah, Kamis (29/6/2023) besok, mengamuk di Masjid Nurul Hidayah, Pondok Pesantren Nahdlatussubban (PP NHD), Arjowinangun, Pacitan, Jawa Timur. Bahkan sapi tersebut, sempat masuk ke area bedug di dalam Masjid, Rabu (28/6/2023).
Panitia Kurban Pondok Pesantren Nahdlatussubban Zainal Abidin (25), menjelaskan kronologinya, 2 sapi milik jemaah kurban tersebut dibeli dari Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Sekitar pukul 09.00 WIB sapi tersebut mengamuk, usai diturunkan dari mobil pengiriman.
Tak kuat amukan sapi berontak, tali yang sempat dipegang panitia, akhirnya lepas. Lalu sapi sempat berlarian hingga masuk ke salah satu Masjid.
"Baru turun sapi sudah mau berlari, 2 panitia sempat memegangi talinya, tapi tidak kuat karena sapinya mengamuk. Sapi itu berlari masuk ke masjid sampai ke area bedug," kata Zainal kepada wartawan, Rabu (28/6/2023).
Zainal menduga, sapi ngamuk itu karena stres, dengan banyaknya warga melihat kedatangannya. Ia sempat khawatir, untung saja, hanya satu yang mengamuk, semisal dua, panitia bakal sangat kewalahan.
"Untung yang mengamuk hanya satu, 2 orang saja ngga kuat megangin. Lha kalo dua sapi, pasti bakalan heboh," ujarnya.
Penanganan sapi mengamuk tersebut berhasil dilakukan dalam waktu 30 menit, tanpa adanya korban jiwa maupun luka-luka. Selanjutnya, 2 sapi tersebut diserahkan ke panitia untuk disembelih besok.
Pengurus PP NHD Pacitan Aris Hidayat menyampaikan, tercatat, akan dilakukan penyembelihan 4 sapi, dan puluhan kambing yang berlokasi di area pondok. Pihaknya telah mendatangkan tim jagal dari luar desa.
Sapi yang ngamuk berwarna coklat putih yang ditunjukkan panitia kurban Zaenal Abidin. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
"Kalau kambing ada puluhan, biasanya warga baru berdatangan membawa kambingnya untuk disembelih pagi besok. Pihak pondok juga akan mendatang tim khusus untuk melakukan penyembelihan, dikuti takmir, masjid, pengurus pondok dan masyarakat," pungkasnya.
Aris menambahkan, 4 sapi dan puluhan kambing usai disembelih, akan ditasarufkan ke panitia pondok masyarakat setempat, bahkan keluar desa yang berhak menerima.
"Daging kurbannya dibagikan ke masyarakat. Biasanya sampai keluar desa juga, karena Alhamdulillah yang kurban cukup banyak," pungkasnya.(*)