KETIK, SURABAYA – Penggeledahan rumah Ketua DPW PKB Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar yang juga menjabat sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) rupanya masih menyita perhatian publik.
Seperti diketahui, KPK melakukan penggeledahan rumah Abdul Halim pada Jumat, 6 September 2024 lalu. Penggeledahan tersebut dilakukan terkait dengan dugaan suap dalam pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) yang bersumber dari APBD Jawa Timur tahun 2019-2022.
Dalam penggeledahan tersebut KPK berhasil mengamankan sejumlah barang bukti seperti uang tunai dan beberapa barang bukti elektronik.
Menanggapi hal tersebut, Bakal Calon Gubernur Jawa Timur (Bacagub Jatim) dari PKB Luluk Nur Hamidah mengaku jika pihaknya masih memantau terus perkembangan kasus tersebut.
Luluk menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum untuk mengungkap kasus tersebut.
"Kami menghargai proses-proses hukum yang sedang berjalan nah tentu yang kita harapkan tidak ada upaya-upaya politisasi apapun karena kebetulan beliau ini adalah ketua di Jawa Timur," ungkap Luluk, Selasa 17 September 2024.
Mantan Anggota DPR RI periode 2019-2024 tersebut menambahkan, kasus penggeledahan Abdul Halim Iskandar harus dijadikan pembelajaran untuk memilih pemimpin yang memiliki komitmen penuh dalam pemberantasan korupsi khususnya di Jawa Timur.
Apalagi mendekati pemilihan kepala daerah saat ini masyarakat diharapkan fokus melihat rekam jejak para calon Gubernur Jatim yang akan berlaga di Pilkada nanti.
"Jawa Timur harus punya semangat anti-korupsi. Kami di PKB sudah selesai konsolidasi dengan 38 DPC di seluruh Jawa Timur, semuanya solid, dan siap menghadapi Pilgub," tambahnya.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh PKB adalah anggota tim pemenangan yang muda dan fresh. Dengan begitu akan muncul semangat dalam mengawal jalannya Pilkada Jatim yang bersih dan transparan.
"Oleh sebab itu kita pilih yang masih fresh. Kita optimistis bisa menjaga semangat kemenangan yang bersih dan jujur," pungkasnya.(*)