KETIK, SURABAYA – Ditunjuknya Sugiat, seorang intel dan memiliki background PNS Badan Intelejen Negara (BIN) sebagai Penjabat (Pj) Bupati Jombang oleh Kemendagri menarik perhatian.
Itu karena namanya tidak masuk dalam usulan DPRD Jombang maupun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Sugiat yang merupakan mantan Kabinda Sulawesi Barat itu masuk dari usulan pemerintah pusat langsung melalui Kemendagri.
Dalam penunjukan ini, Sugiat yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengendalian Kegiatan Operasi Dalam Negeri BIN menggeser nama-nama birokrat PNS senior yang lebih dikenal di kota Santri.
Itu seperti Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang Agus Purnomo maupun Akhmad Jazuli yang kini merupakan Asisten Administrasi Umum Sekdaprov Jatim dan pernah menjabat sebagai Sekda Jombang.
Sugiat mengatakan, penunjukan ini kesempatan baginya mengabdikan diri langsung ke kota kelahirannya. Pria kelahiran 6 Mei 1967 itu memang putra asli kelahiran dusun Kalongan, desa Japanan, kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang.
Namun, dirinya sudah merantau ke Jakarta sejak 1988. "Saya gabung BIN mulai 1991," ucapnya usai pelantikan di Gedung Negara Grahadi Surabaya kepada awak media termasuk media online nasional Ketik.co.id, Minggu (24/9/2024).
Dalam pelantikan itu, Gubernur Jatim Khofifah menekankan kepada 13 Pj Bupati langsung tancap gas melayani masyarakat. Khofifah juga menitipkan untuk menjaga keamanan dan kodusivitas wilayah masing-masing. Terlebih selama rentetan masa Pemilu serentak termasuk Pemilihan Presiden. "Jadilah penjabat yang bisa menjaga netralitas diri. Agar tercipta kondisivitas dalam pemilu," ucap Khofifah.
Jombang sendiri merupakan daerah basis besar Nahdlatul Ulama (NU). Dan setiap Pilpres tiba, komunitas NU selalu menjadi sorotan dan perbincangan nasional terkait arah dukungan mereka.
Usai pelantikan, Sugiat tidak menjawab gamblang saat Ketik.co.id melontarkan pertanyaan apa ada instruksi khusus dari pemerintah pusat kepada dirinya dalam mengawal Jombang yang merupakan basis NU selama masa Pemilu nanti. Dia hanya mengatakan, sebagai ASN dirinya harus netral. Apalagi dengan posisinya saat ini yang menjadi Pj Bupati.
"Kan sudah jelas disampaikan Ketum PBNU, jangan bawa-bawa NU dalam berpolitik. Saya sebagai ASN di BIN apalagi saat ini Pj Bupati juga harus netral. Tidak boleh berpihak," ucap Sugiat.
Dia melanjutkan, fokus utama yang akan dia jaga adalah agar pemilu di Jombang berlangsung baik, jujur, adil dan demokratis.
"Seperti dikatakan bu Khofifah, kita menuju Indonesia emas 2045. Jatim adalah salah satu yang berprestasi. Ini yang harus kita jaga," jelas Sugiat. (*)