KETIK, SURABAYA – Bertempat di Gedung Negara Grahadi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak bersama segenap jajaran SKPD dan perwakilan masyarakat, merayakan 4 tahun kepemimpinan dengan menggelar istighosah.
Ratusan tamu hadir dengan mengenakan pakaian serba putih. Walaupun sempat diguyur hujan namun tidak menyurutkan semangat para tamu yang hadir untuk mengikuti acara tersebut.
Pada perjalanannya Khofifah menjelaskan kepada Ketik.co.id banyak hal yang dilewati selama 4 tahun kepemimpinannya. Banyak suka duka yang telah dilewati seperti pandemi Covid-19, erupsi gunung berapi, banjir dan sebagainya.
Selain itu dalam hal prestasi banyak yang telah ditorehkan dalam kepemimpinannya seperti angka kemiskinan per september 2022 turun dari 13,08 persen menjadi 10,49 persen.
Angka stunting yang turun dari 23, 5 persen di tahun 2021 menjadi 19,2 di tahun 2022. Indeks pembangunan manusia ( IPM ) Jawa Timur meningkat dari 66,06 pada tahun 2011 menjadi 72,75 pada tahun 2022.
" Saya ucapkan banyak banyak terima kasih kepada pihak pihak yang membantu saya. Seperti Mas Emil, jajaran SKPD, instansi dan tokoh manusia. Semua hal ini tidak akan tercapai tanpa kerja keras kita semua dalam membangun Jawa Timur" ungkap Khofifah.
Wagub Emil pun menyampaikan, hal yang paling berkesan selama mendampingi Gubernur Khofifah adalah ketika menangani pandemi Covid-19.
"Dari situ menunjukkan bahwa leadership bukan hanya tentang menjalani rencana, tapi tentang siap menghadapi gelombang dengan tetap tenang," kata Emil.
Ia pun menceritakan, Gubernur Khofifah menaruh perhatian penuh kepada persoalan data.
Gubernur Khofifah ditemani wakilnya Emil Elistianto dan jajaran SKPD Jatim di peringatan 4 tahun kepemimpinannya. ( Foto : Husni Habib/Ketik.co.id)
Dalam laporannya, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono menerangkan tentang kontribusi Jawa Timur terhadap pembangunan nasional dan sejumlah prestasi maupun kemajuan yang berhasil ditorehkan baik di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, pariwisata dll.
"Ini tidak mungkin terjadi tanpa kepemimpinan yang luar biasa dari Gubernur dan Wakil Gubernur. Kita diajarkan tentang strong leadership, berupaya menjadi game changer, dan berkeyakinan menjadikan sesuatu yang seolah tidak mungkin menjadi mungkin," jelas Adhy.
Kepada Ketik.co.id Adhy menambahkan menjelang 1 tahun akhir masa jabatan Khofifah dan Emil, masih banyak pekerjaan rumah yang ingin dicapai terutama mengenai stunting. Pemprov menargetkan hingga tahun depan angkanya bisa turun hingga 14 persen. Selain itu juga masalah kemiskinan ektrem dan pernikahan dini.(*)
