KETIK, SITUBONDO – Seratusan santriwati Pondok Pesantren Alhasani dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat, pada Selasa (4/7/2023) lalu.
Jumlahnya tercatat mencapai 129 orang pada Rabu (5/7/2023) lalu. Ada 89 orang yang dirawat di Puskesmas, atau pun rumah sakit. Ada 40 orang sisanya yang diperbolehkan pulang untuk rawat jalan.
Rata-rata santriwati yang menjadu korban mengalami gejala mual, muntah, diare, dan demam tinggi.
Selang beberapa hari setelah kejadian itu, Polres Bondowoso langsung mengamankan 21 barang bukti yang ada di Blok Alhasani Alathifu atau khusus blok santriwati.
Demikian dituturkan oleh Kapolres Bondowoso, AKBP Bimo Ariyanto, melalui Kasatreskrim Polres Bondowoso, AKP Joko Santoso, sebagaimana dikutip dalam siaran persnya pada Kamis (6/7/2023) kemarin.
"Di sana kami mengamankan sisa makanan seperti soto, tahu, tempe, snack, sate serta bumbu dan peralatan dapur yang habis dipergunakan," ujarnya.
Selain menguji lab puluhan barang bukti itu, polisi juga mengorek keterangan sejumlah saksi di TKP.
"Kami mintai keterangan dari saksi juru belanja, juru masak, juru packing yang menyajikan makanan untuk santri," terang AKP Joko.
Hasil pemeriksaan sementara, gejala muntaber sebenarnya muncul diawali dari kalangan santri putra setelah momen idul Adha beberapa waktu lalu.
"Langkah-langkah kita selanjutnya yaitu melakukan pendalaman dan pemeriksaan medis di laboratorium,"jelas AKP Joko.
Di tempat terpisah, Dokter pelaksana di RSUD Bhayangkara Bondowoso, dr. Ramadhan Sudiono menuturkan, rata-rata santriwati yang menjadi pasien mengalami peningkatan jumlah sel darah putih di atas 10 ribu.
"Rata-rata sel darah putihnya naik menjadi 11-14 ribu. Jadi dipastikan ada infeksi bakteri di sistem pencernaannya," ucap dr.Ramadhan.
Ketika diperiksa, ditemukan serangan bakteri Salmonella Typhosa yang biasa menyebabkan penyakit Tyfus.
"Penyebaran dari bakteri Salmonella Typhosa ini bisa berasal dari alat makan, bahan makanan dan lingkungan yang tidak bersih," tutur dr.Ramadhan.
Oleh sebab itu, maka disimpulkan jika ratusan santriwati yang bergejala muntaber itu bukan keracunan.
"Bukan keracunan tapi akibat terinfeksi bakteri di bagian lambung," terang dr. Ramadhan.
Pada kasus serupa yang tidak tertangani, lanjut dr. Ramadhan, bakteri Salmonella Typhosa bisa menyebabkan kematian.
"Akibat hancurnya dinding lambung dan terjadi pendarahan. Meskipun kasus kematian akibat bakteri sangat jarang," pungkasnya. (*)