KETIK, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menaruh perhatian besar dalam pengembangan PAUD di Surabaya. PAUD di Kota Pahlawan bahkan sudah terintegrasi dengan 16 Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
OPD yang dimaksud seperti Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) dan masih banyak lagi.
Selain itu, pengembangan terhadap pengajar atau biasa disebut Bunda PAUD juga terus dilakukan karena menjadi garda terdepan dalam mencerdaskan anak-anak sejak usia dini.
Bunda PAUD juga berperan penting dalam menciptakan masa transisi yang menyenangkan dari Taman Kanak-Kanak (TK) menuju Sekolah Dasar (SD) di Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan pihaknya juga terus berupaya untuk memberikan apresiasi seluruh Bunda PAUD dalam bentuk jasa pelayanan (jaspel), berupa BPJS Ketenagakerjaan. Pemberian fasilitas ini sebagai bentuk perhatian terhadap para Bunda PAUD yang mengabdikan diri mendidik para generasi penerus di Surabaya.
"Saat ini, sudah hampir 70 persen Bunda PAUD termasuk kader lingkungan dan lainnya yang sudah tercover BPJS Ketenagakerjaan," kata Eri saat memberikan penghargaan kepada para Bunda PAUD di Balai Kota, Selasa 17 September 2024.
Melihat pentingnya PAUD dalam mendidik anak di usia sedini mungkin, pihaknya menargetkan keikutsertaan anak-anak di PAUD bisa mencapai 70 hingga 80 persen pada tahun 2026 mendatang. Baginya pendidikan pada usia dini sangat menentukan tumbuh kembang anak yang nantinya akan berdampak pada masa depannya.
"Target kami di tahun 2026 angkanya bisa meningkat sebesar 70 hingga 80 persen," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK sekaligus Bunda PAUD Kota Surabaya Rini Indriyani menjelaskan saat ini terdapat 20 ribu Bunda PAUD yang mengajar di berbagai TK, RA (Raudhatul Athfal) dan Pos PAUD terpadu (PPT) yang tersebar di Surabaya.
Bunda PAUD memiliki peranan penting dalam mewujudkan transisi TK menuju SD yang menyenangkan mulai dari usia 0-8 tahun. Artinya anak-anak kelas satu dan dua SD juga harus mendapatkan pelajaran yang menyenangkan.
"Sehingga mereka memiliki pondasi untuk menciptakan transisi TK ke SD yang menyenangkan," pungkasnya.(*)