KETIK, JAKARTA – PT Permodalan Nasional Madani atau PT PNM telah menyalurkan pembiayaan kredit Rp 66 triliun di 2022. Pembiayaan ini berhasil menyasar 13,5 juta nasabah aktif.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menilai, terdapat kenaikan pertumbuhan pembiayaan kredit pada saat bergabung dengan Holding Ultra Mikro. Sebelumnya, mereka hanya mampu memberi kredit Rp 26,9 triliun di 2020.
"Pertumbuhan pembiayaan sebelum bergabung dengan Holding di 2020 baru Rp 22,5 triliun dengan total penyaluran setahun hanya Rp 26,9 triliun. Terakhir di 2022 kami sudah bisa menyalurkan dalam setahun sebesar Rp 66 triliun untuk 13,5 juta nasabah aktif," kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (30/1/2023).
Menurutnya, pembentukan Holding Ultra Mikro tidak hanya untuk entitas yang digabung dan disinergikan. Namun, harus di deliver kepada para pelaku ultra mikro.
"Tahun ini kami sudah bisa rasakan, kami bagian dari pr kami ber-3 untuk meningkatkan inklusi keuangan ada 6,9 juta nasabah ultra mikro yang sudah membuka rekening bank terutama Simpedes Bumi. Para nasabah akan mendapatkan layanan selain yang kami berikan semula, sekarang ada layanan perbankan bahkan sudah ada percepatan penambahan jumlah nasabah penabung emas," jelas dia.
Yang akan dilakukan PNM pada tahun ini. Pertama, perluasan penerima manfaat pembiayaan ultra mikro (UMi) untuk pertumbuhan pembiayaan berkualitas.
Kedua, inovasi model bisnis dalam kegiatan pemberdayaan dan proses bisnis.
Ketiga, peningkatan kapabilitas IT dan penguatan proses digitalisasi. Keempat, peningkatan investasi melalui penguatan desentralisasi, memperkuat tata kelola perusahaan, meningkatkan maturity risk management serta meningkatkan kapabilitas pengawasan internal.
"Yang terakhir adalah pengembangan talenta dengan penguatan program kaderisasi pimpinan dan meningkatkan peran perempuan dan generasi milenial di jabatan strategis hingga pimpinan," jelas Arief.
Apresiasi diungkapkan oleh Evita Nursanty Anggota Komisi VI DPR RI mengungkapkan Holding Ultra Mikro memang hadir untuk mewujudkan layanan keuangan yang lengkap, terintegrasi, dan memenuhi kebutuhan pelaku usaha.
"Saya suka tadi mendengar kolaborasi yang dilakukan bahwa ketua kelompok dari PNM itu menjadi agen Brilink. Nah bentuk kerja sama seperti itulah yang sebenarnya kita harapkan jadi nyata, kolaborasi itu nyata," kata Evita Nursanty. (*).