KETIK, BANDUNG – Presiden RI Joko Widodo memuji kinerja PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan baik dari sisi angka pinjaman bergulirnya maupun jumlah nasabahnya.
Dari yang tadinya perputaran dana awal di PNM yang hanya Rp800 miliar, dalam kurun waktu 8 tahun sudah melompat menjadi Rp244 triliun sampai Januari 2024 secara nasional.
Bahkan Presiden Jokowi sempat berseloroh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu layak mendapatkan Nobel Prize, penghargaan kelas dunia, jika penghargaan perdamaian Nobel itu ada di Indonesia.
"Kalau ada Nobel Prize di kita ini, Pak Dirut PNM Ariff Mulyadi ini bisa mendapatkan Nobel. Kalau di dunia ada Grameen Bank yang nasabahnya sampai 6,5 juta orang dan pemiliknya Muhammad Yunus mendapat Nobel Prize, kita malah nasabah PNM-nya sampai 15,2 juta," seloroh Jokowi kepada wartawan seusai kunjungan kerja, bertemu dengan sekitar 5.000-an nasabah PNM di Dome Bale Rame Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (3/2/2024).
Menurut Jokowi, PNM Mekaar ini banyak dirasakan manfaatnya oleh rakyat. "Dan yang paling baik adalah kita memberikan kail, bukan memberi ikannya," ujar presiden.
Bagaimana tidak, dengan tanpa jaminan PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), sudah memberikan pinjaman dana bergulir kepada masyarakat hingga 15,2 juta nasabah dengan dana pinjaman yang bergulir mencapai Rp244 triliun secara nasional, hingga 2024.
"Makanya permintaa PNM berapa untuk tahun 2024 ini, pemerintah siap suntik. Kalau memang kurang seperti tahun 2020, kita suntik juga Rp2,5 triliun waktu itu. Bergulirnya ini yang membuat PNM makin besar," jelas Jokowi.
Jokowi mengaku senang saya senang ada perkembangan yang sangat bagus, terlebih di Kabupaten Bandung ini di mana banyak produsen rumah tangga yang memproduksi makanan camilan dengan packaging atau kemasan yang bagus, branding yang baik, dengan harga kompetitif.
Sebelumnya Jokowi didampingi istri Iriana, memberi motivasi kepada sekitar 5.000 nasabah PNM di Dome Bale Rame Soreang Kabupaten Bandung.
Sementara Dirut PNM Arif Mulyadi mengatakan, ke depan dengan meningkatnya usaha kuam permpuan atau ibu-ibu, para nasabah peserta program PNM Mekaar ini, tingkat penyaluran juga akan terus PNM tingkatkan, sesuai kebutuhan para nasabah.
"Kami bisa memberi kesempatan terhadap khususnya ibu-ibu agar bisa meningkatkan pendapatan keluarganya dan meningkatkan kesejahteraannya. Khusus Jawa Barat per hari ini ada 3.110.000 nasabah aktif yang terdiri dari 171.000 kelompok dengan total penyaluran hampir Rp53 triliun," kata Arif.
Senada dengan presiden, Arif berharap nasabah selalu jujur disiplin kerja keras, sehingga bisa meningkatkan pendapatan keluarganya dan mendukung pertumbuhan anak-anaknya sehingga menjadi generasi emas di tahun 2045.(*)