KETIK, SURABAYA – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya memulangkan SM (34 tahun), jemaah haji yang tergabung dalam kloter 50 dari Bondowoso.
Pengembalian ini lantaran yang bersangkutan sedang hamil berusia 6 minggu. Sehingga dirinya diputuskan ditunda keberangkatannya.
PPIH embarkasi Surabaya menyebut SM sendiri sempat tidak menyangka jika dirinya tengah hamil. Dia menanti kehamilan itu selama 15 tahun pernikahan.
SM berangkat tahun 2024 ini karena ikut penggabungan dengan ibunya. Karena adanya kejadian ini, ibunda SM tetap berangkat ke tanah suci dan SM pulang ke daerah karena usia kehamilannya belum memenuhi syarat.
"Jemaah haji dari Bondowoso ini usia kehamilannya kurang dari 14 minggu sehingga belum diizinkan berangkat. Jatah kursi yang kosong akan diberikan pada jemaah lain yang masuk daftar cadangan,” tutur Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Abdul Haris, Senin (27/5/2024).
Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) telah memberangkatkan 56 kloter. Total 20.484 jemaah dan 280 petugas atau sejumlah 20.764 orang (53%) yang telah diberangkatkan.
Abdul Haris mengungkapkan di antara puluhan ribu jemaah yang telah diberangkatkan, ada beberapa jemaah yang tertunda keberangkatannya di asrama haji.
“Saat ini ada 6 jemaah haji tertunda keberangkatannya di asrama haji. 4 jemaah karena dirawat di RS Haji serta 2 orang adalah pendamping,” jelasnya.
“Alhamdulillah 15 orang yang tertunda karena dirawat di RS Haji dan pendampingnya kemarin, ada 9 orang yang sudah dinyatakan layak terbang termasuk pendampingnya,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Haris, hari ini tinggal 6 jemaah yang tertunda keberangkatannya di asrama haji.
Pria yang menjabat sebagai Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jawa Timur ini juga mengungkapkan kabar duka dari jemaah haji.
“Innalillahi wa inna Ilaihi rojiun, bertambah lagi jemaah haji dari Jawa Timur yang wafat. Satu jemaah haji wafat di RS Haji yaitu Ibu Soetimur Suto, usia 67 tahun, yang tergabung kloter 12 asal Tuban pada Sabtu (25/5/2024),” terang Haris.
Sedangkan satu lagi adalah jemaah haji wafat di Makkah atas nama Sutarso Tasripin Kamsi (62 tahun). Sutarso merupakan jemaah haji yang tergabung dalam kloter 3 asal Bojonegoro. Pada Jum’at (24/5/2024) dikabarkan wafat karena sakit Jantung.
“Insya Allah para jemaah haji wafat dalam keadaan husnul khotimah karena mereka dalam kondisi syahid. Allohumma amiin,” tutur Haris.
Dengan demikian, total jemaah haji Jawa Timur yang wafat di tanah suci adalah dua orang, begitu juga jumlah jemaah yang wafat di tanah air ketika proses pemberangkatan yaitu dua orang. (*)