KETIK, PROBOLINGGO – Polres Probolinggo Kota merilis hasil tangkapan selama masa Operasi Tumpas Narkoba Semeru yang dimulai sejak 14 Agustus hingga 25 Agustus 2023. Sebanyak 5 pengedar sekaligus pemakai narkotika jenis sabu bernilai ratusan juta rupiaj diamankan dari sejumlah lokasi di Kota Probolinggo.
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa'bani mengungkapkan, selama kurun waktu 14 hari operasi digelar, anggotanya dari unit Sat Resnarkoba Polres Probolinggo mengamankan 5 tersangka dan menyita sedikitnya 156 gram narkotika golongan I jenis sabu.
"Selama Operasi Tumpas Narkoba Semeru, kami berhasil mengamankan 5 orang tersangka peredaran narkotika. Selain itu, barang bukti sabu seberat total 156 gram turut kami sita dari tangan para tersangka itu," ungkapnya, Jum'at (1/9/2023).
Kelima tersangka yang ditangkap masing-masing berinisial ZA (47) dan AM (26) warga kecamatan Mayangan, DH (33) warga kecamatan Kademangan, Y (52) warga kecamatan Kanigaran, dan ME (24) warga kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.
"Barang bukti terbanyak didapat dari tangan tersangka ZA. Sabu yang disita darinya yakni seberat 153 gram," sebutnya.
Kelima tersangka sebagian saling mengenal dan sebagian lagi tidak saling terkait. Namun demikian, ia menyebutkan tidak menutup kemungkinan barang haram itu berasal dari jaringan yang sama.
"Oleh karena itu, kasus ini masih dalam pengembangan kami. Logikanya ketika ada permintaan pasti ada pasokan, atau bahasa inggrisnya supply and demand. Nah, hal ini yang saat ini sedang kami selidiki," jelasnya.
Lebih lanjut, AKBP Wadi mengatakan, dengan diamankannya barang bukti sabu seberat 156 gram, atau senilai Rp156 juta itu, setidaknya Polres Probolinggo Kota telah menyelamatkan sebanyak 750-1.000 generasi penerus bangsa dari bahaya narkotika.
"Peredaran narkotika ini sudah sangat mengkhawatirkan dan membahayakan. Ini nyata ada di sekitar kita dan butuh kesadaran bersama untuk memeranginya. Maka dari itu kami harapkan program kampung tangguh bebas narkoba yang akan kami galakkan mendapatkan respon positif dari masyarakat," pungkasnya.(*)
