KETIK, JAKARTA – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 70 triliun di tahun 2023.
"Target di tahun ini kami bisa menyalurkan dalam setahun sebesar Rp 66 triliun untuk 13,5 juta nasabah aktif," ujar Direktur Utama PNM Arief Mulyadi dikutip dari Tribunnetwork.
Realisasi pembiayaan PNM setiap tahunnya meningkat. Di tahun 2019 pihaknya merealisasikan penyaluran pinjaman senilai Rp 20 triliun.
Saat pandemi Covid-19 naik menjadi Rp 24,3 triliun dan di tahun 2021 naik hampir seratus persen menjadi Rp 43 triliun.
“Justru di dalam kesulitan itu kami banyak merasakan kenikmatan supaya bagaimana kami bisa berperan terhadap orang lain,” kata Arief.
Melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), PNM telah mendampingi UMKM binaannya melalui berbagai pelatihan. Salah satunya adalah program Mba Maya (Membina dan Memberdaya) selama tahun 2022.
Menurut Arief, PNM mendorong kelompok terpinggir untuk melakukan usaha subsistensi melalui pendampingan.
"Tadi sudah disinggung mengenai kelompok terpinggir, kami punya 300 ribu kelompok yang saat ini menjadi nasabah aktif mendapatkan pembiayaan dan pendampingan. Itu tersebar hampir 650 kecamatan dan desa di 34 Provinsi Indonesia," ujarnya.
Arief menerangkan, program PNM hanya untuk masyarakat yang kurang mampu dan yang membutuhkan untuk modal usaha.
"Ciri khas itu yang kami manfaatkan untuk mendorong kelompok terpinggir untuk melakukan usaha subsistensi. Kami dorong untuk tumbuh dan berkembang," ujar Dirut PNM ini.
PNM memiliki 67 ribu karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia, kebanyakan berusia di bawah 25 tahun.
"Ada 59 ribu usianya di bawah 25 tahun. Dan 29 ribu lebih usianya di bawah 20 tahun. Saya jadi bapak, nggak direktur utama di PNM," rinci Arief Mulyadi.
Arief melihat PNM banyak didukung oleh gen Z, hal ini juga mendorong untuk mudah mendekati perempuan atau ibu-ibu yang memiliki kesulitan ekonomi.
"PNM terus memperluas penyaluran kredit dan pendampingan ultra mikro agar masyarakat bisa mengaktualisasikan kemampuan produktivitas," jelas Arief.
Sebagai informasi, PNM Mekaar sampai saat ini telah memberikan layanan pembiayaan pendampingan kepada lebih dari 12,4 juta orang di seluruh Provinsi Indonesia dengan lebih dari 3.500 kantor layanan yang tersebar di seluruh Indonesia.
PNM juga menyediakan layanan PNM Mekaar Syariah sebagai layanan pemberdayaan berbasis kelompok sesuai ketentuan hukum Islam yang berdasarkan fatwa dan/atau pernyataan kesesuaian syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia yang ditujukan bagi perempuan pra-sejahtera pelaku usaha ultra mikro. (*)