KETIK, PROBOLINGGO – Pondok pesantren di Kabupaten Probolinggo, Jatim, bersatu untuk memenangkan pasangan Gus Haris-Ra Fahmi dalam Pilkada 2024.
Hal itu disampaikan Koordinator Gus, Lora Nun Bersatu untuk Probolinggo SAE, KH Hafidzul Hakim Noer, dalam deklarasi di Desa Bulang, Kecamatan Gending, kabupaten setempat, Senin (2/9/2024) sore.
Deklarasi dukungan untuk Gus Haris dan Ra Fahmi sore itu, dihadiri oleh 75 gus, lora dan nun di Kabupaten Probolinggo. Mereka adalah putra kiai atau pengasuh pesantren.
"Baru kali ini Pilkada Probolinggo pesantren bersatu, saatnya kita bersama meraih mimpi Probolinggo berbenah untuk Probolinggo yang lebih sae,” kata figur yang biasa disapa Gus Hafidz itu.
Berdasarkan data Kementerian Agama pada tahun 2021, terdapat sedikitnya 266 pondok pesantren di Kabupaten Probolinggo. Jumlah santrinya puluhan ribu.
Dewan Pengasuh Ponpes Nurul Qodim itu mengatakan, dukungan kepada Gus Haris dan Ra Fahmi diberikan karena keduanya merupakan representasi dari pondok pesantren. Keduanya lahir dan ditempa di lingkungan pesantren.
Gus Haris merupakan keluarga Ponpes Zainul Hasan Genggong. Sedangkan Ra Fami berasal dari keluarga Ponpes Nurul Jadid.
"Beliau (Gus Haris dan Ra Fahmi) merupakan replika dari kami dari pesantren. Tadi sudah berkomitmen semuanya untuk bersama-sama, bahu-membahu memenangkan Gus Haris dan Ra Fahmi," kata Gus Hafidz.
Pimpinan Majelis Shalawat Syubbanul Muslimin itu menambahkan, dalam waktu dekat ia juga akan berkomunikasi dengan para kiai kampung dan guru ngaji agar satu suara dalam Pilkada Kabupaten Probolinggo.
“Pemilik musholla atau kiai kampung dan guru ngaji, akan kita akomodir, dan kita akan pikirkan juga kesejahteraan serta masa depan beliau-beliau,” kata Gus Hafidz.
Gus Haris dan Ra Fahmi yang hadir dalam dalam forum kompak berterima kasih atas komitmen para gus, lora dan nun yang hadir.
“Harapannya, kami ini menjadi representasi semua pesantren, karenanya kami butuh panjenengan semua untuk bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo dengan membawa perubahan yang siginifikan,” sambut Gus Haris.
“Terima kasih, tentu kedepan kesejahteraan pondok pesantren akan menjadi pikiran kami. Kami juga tidak akan pandang bulu sepanjang itu memperjuangkan agama,” timpal Ra Fahmi. (*)