KETIK, SURABAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Timur mencatatkan tren pertumbuhan pada industri keuangan dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar Rp56,8 triliun (7,81%) dan Rp29,4 triliun (5,30%).
Dedy Patria, Direktur Pengawasan Prilaku PUJK Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) Wilayah regional 4 Surabaya mengatakan pertumbuhan industri pasar modal ditunjukkan dengan peningkatan emiten dari Jawa Timur, sampai dengan Juni 2024 tercatat 54 perusahaan Jawa Timur yang telah go public.
"Penghimpunan dana melalui security crowd funding juga meningkat 7,78% (yoy) menjadi sebesar Rp37,65 miliar," jelas Dedy dalam media briefing, Kamis 22 Agustus 2024.
Sementara itu pada industri perasuransian, kepercayaan masyarakat untuk menggunakan produk asuransi semakin meningkat, pemegang polis asuransi naik sebesar 116,28% (yoy) menjadi 7.283 pemegang polis pada triwulan I 2024.
Perkambangan Industri Pembiayaan
Pertumbuhan positif juga dialami oleh industri pembiayaan. Per Juni 2024 terjadi peningkatan sebesar 9,60% (yoy) menjadi sebesar Rp45,41 triliun dengan NPF gross yang masih terkendali yaitu sebesar 3,14%.
Demikian pula dengan pembiayaan oleh pergadaian swasta dan lembaga keuangan mikro yang meningkat yoy masing-masing 24,68% menjadi sebesar Rp9,26 triliun dan 6,94% menjadi sebesar Rp157 miliar.
"Pertumbuhan yang ada di Jawa Timur menunjukkan perkembangan yang positif di tengah gejolak ekonomi global," tambahnya.
Terkait dengan outlook perekonomian Jawa Timur, KPw BI Jatim tetap mewaspadai sejumlah tantangan, baik global maupun domestik, serta mengoptimalkan momentum peluang perbaikan ekonomi.
"Kinerja ekonomi Jawa Timur diperkirakan tetap kuat dan berada pada rentang 4,7% – 5,5% (yoy) yang ditopang oleh masih kuatnya permintaan domestik," pungkasnya.(*)