KETIK, BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kian gencar menyerap aspirasi para petani.
Hal itu direalisasikan dalam kegiatan bernama A Beg Rembeg (Diskusi,red) bersama Pj Bupati, Dandim, dan Kapolres Bondowoso.
Hingga Sabtu (11/5/2024) ini, kegiatan tersebut telah dilaksanakan di titik keempat selama empat pekan terakhir. Yaitu, di Desa Jumpong, Kecamatan Wonosari.
Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto, menjelaskan, kegiatan itu merupakan upaya menyerap berbagi aspirasi masyarakat. Sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan di Bumi Ki Ronggo.
Lebih-lebih, dari pemerintah pusat melalui MoU antara Kementan, TNI AD, dan Polri telah bertekat bersama-sama mempersiapkan diri menghadapi prediksi kemarau panjang yang akan melanda Indonesia. Tak terkecuali, Bondowoso.
Tak hanya menyerap aspirasi, pihaknya juga gencar menyalurkan berbagai bantuan. Mulai dari bantuan bibit padi, jagung, pompa air, serta perbaikan irigasi air.
“Tergantung pada PPL, segera mengajukan proposal. Mungkin ada irigasi yang sudah rusak, segera ajukan juga bersama PPL,” ungkapnya.
Berkenaan dengan pupuk, kata Bambang, melalui APBD 2024 ini pihaknya akan menyalurkan tambahan pupuk sebesar 180 ton. Jumlah itu, di luar penyaluran pupuk RDKK.
“Tambahan ini karena khawatir ada petani yang punya lahan tapi tak masuk RDKK. Kan ada juga petani yang gadai sawah,” jelas pria kelahiran Bondowoso itu.
Namun begitu, ia meminta semua kades untuk segera mengurusi bumdes-nya yang belum aktif. Karena, penyaluran bantuan pupuk dari APBD ini akan disampaikan ke petani melalui Bumdes.
“Makanya Kades-kades segera urusi Bumdesnya. Utamanya, perizinannya,” pungkasnya.