KETIK, BLITAR – Polisi menyatakan telah mengidentifikasi beberapa kelompok yang diduga melakukan perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso.
Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono mengatakan beberapa kelompok itu teridentifikasi setelah Polres Blitar dan Polda Jatim mendalami temuan saat olah TKP dan memintai keterangan beberapa saksi.
"Ada beberapa kelompok yang teridentifikasi tapi masih didalami oleh tim gabungan," kata Argo saat dikonfirmasi, Selasa (13/2).
"Sementara belum bisa kami share, karena teknis. Update-nya sementara kami masih lakukan riksa tambahan untuk saksi," ucapnya.
Polda Jatim juga telah membentuk tim khusus, baik dari laboratorium forensik, Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri, maupun dari Satreskrim Polres Blitar Kota untuk menyelidiki kasus perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar ini.
Selain itu, polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin kemarin, mulai siang hingga petang. Saat ini, polisi masih mendalami berbagai macam temuan saat olah TKP.
Sebelumnya, kawanan perampok berjumlah 4-5 orang beraksi di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso, Senin (12/12) pagi buta.
Perampok yang disebut menaiki mobil minibus berwarna hitam pelat merah itu kemudian menyekap tiga orang Satpol-PP yang berjaga juga Wali Kota dan istrinya.
Para perampok kemudian menggasak uang Rp400 juta, perhiasan serta ponsel milik Wali Kota Blitar dan istri. Mereka juga sempat merusak CCTV.
Sebelumnya, AKBP Argowiyono menyatakan peristiwa tersebut terjadi menjelang subuh, sekitar pukul 03.00 - 04.00 WIB. Kawanan perampok disebut masuk melalui pintu samping rumah dinas.
"Jumlah pelaku sekitar 4-5 orang berdasar keterangan penjaga pos," kata Argo, Senin, (12/12).
Kawanan perampok itu lantas menyekap Santoso dan istrinya di dalam rumah. Mereka mengancam dan meminta ditunjukkan lokasi penyimpanan barang berharga.
Di bawah ancaman senjata tajam pelaku, Santoso dan istrinya lantas menunjukkan lokasi penyimpanan barang berharga mereka. Kawanan perampok itu disebut membawa kabur uang serta perhiasan milik istri Wali Kota Blitar dengan total nilai sekitar Rp 400 juta.
Argoyuwono menyatakan aksi kawanan perampok sempat terekam oleh kamera keamanan atau CCTV. Tetapi mereka kemudian menghancurkan CCTV yang terpasang di dalam rumah dinas itu.
Dia pun memastikan Wali Kota Blitar dan istrinya tak mengalami luka serius akibat peristiwa itu. Akan tetapi, menurut Argo, mereka mengalami trauma.
"Kami sampaikan Bapak Wali Kota Blitar dan Ibu baik-baik saja. Tidak ada yang terluka, hanya di sekapan nya itu," ujar dia.
Polres Kota Blitar langsung mengamankan lokasi kejadian dengan memberi garis polisi. Mereka juga tengah mendalami keterangan para saksi seperti petugas Satpol PP beserta Santoso dan istrinya.
"Kami mohon doanya mudah-mudahan dapat cepat terungkap, sehingga para pelaku bisa segera kami amankan," ujar Argoyuwono.(*)