KETIK, SURABAYA – Pendaftaran Pilkada Surabaya 2024 telah resmi ditutup Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Hingga hari terakhir, hanya ada satu pasangan bakal calon yang mengikuti Pilkada Kota Surabaya, yakni Eri Cahyadi dan Armuji.
Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM, Surokim Abdussalam mengatakan dengan adanya satu pasangan ini, maka secara faktual Pilkada Surabaya sudah selesai.
Proses pemungutan suara yang nanti akan digelar KPU pada 27 November 2024 tidak hanya formalitas semata.
"Secara faktual Pilkada Surabaya ini sudah selesai, karena calonnya cuma satu dan kecil sekali kemungkinan kotak kosong akan menang," jelas Surokim kepada Ketik.co.id, Jumat 30 Agustus 2024.
Menurut Dosen Prodi Komunikasi ini, gelaran pilkada Surabaya tidak lebih dari kegiatan musyawarah mufakat karena 18 partai yang sepakat hanya mengusung satu pasangan saja.
Situasi ini juga baru pertama kali terjadi di Surabaya. Banyak partai politik di Surabaya yang mengakui kekuatan petahana, sehingga tidak mampu mengeluarkan kader terbaiknya.
"Pilkada Surabaya ini tidak lebih dari ajang musyawarah mufakat saja, 18 partai semua bergabung mendukung satu calon," tambahnya.
Dengan adanya fenomena kotak kosong ini tentu warga Kota Surabaya yang dirugikan karena tidak memiliki pilihan lain.
Hal ini, kata Surokim, berbanding terbalik dengan jumlah DPT mencapai 2.218.568 jiwa. Kota Surabaya harusnya memiliki banyak figur untuk dicalonkan dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota periode 2024-2029.
"Padahal jumlah DPT kota Surabaya ini banyak lho. Harus banyak figur yang bisa ditampilkan ke masyarakat untuk maju di Pilkada," pungkasnya.(*)