KETIK, JAKARTA – Salah satu Diva dunia, Katty Perry tampil di King Charles Coronation Concert 7 Mei 2023 lalu. Bagi Katy Perry ini bukan hal aneh tampil di depan pemimpin dunia, ia pun sempat tampil saat merayakan pelantikan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden 2021 lalu.
Memang sedikitnya ada dua lagu Katy Perry Firework dan Roar (Mengaum) yang jadi hits dunia dan disukai oleh semua kalangan umur. Mulai Gen X, Millennial, Gen Z bahkan Baby Boomer seperti King Charles yang lahir 1948 dan kini berumur 74 tahun.
Kemudian yang lebih usia lanjut lagi adalah Joe Biden. Pre-Boomer kelahiran 1942 dan berumur 81 tahun.
Ada film menarik di Netflix berjudul The Crown. Anak Raja Charles III, Pangeran Harry mengomentari film ini.
"Tentu saja itu tidak benar-benar akurat ... tapi itu memberi Anda gambaran kasar tentang gaya hidup keluarga kerajaan," ungkap Pangeran Harry.
Ada kisah lain. PM Inggris Margaret Thatcher di era tahun 80. Saat itu Margaret Thatcher mengalami musibah, anaknya Mark, hilang ketika mengikut lomba Paris-Dakar.
Akan tetapi, suaminya Denis Thatcher tidak begitu peduli dengan hilangnya Mark. Margaret sempat marah dan menuduh suaminya tidak menyukai Mark, tapi Denis pun menjawab, istrinya pun tidak menyukai anak perempuan mereka, Carol.
Jadi sang Ibu, Margaret Thatcher menyukai anak laki-lakinya, Mark. Sedangkan Denis lebih menyukai anak perempuannya, Carol.
Saat PM Thacher bertemu Ratu Elizabeth, dia menceritakan hal ini dan kemudian bertanya.
“Siapa anak favoritmu?," tanya Margaret Thatcher kepada Ratu Elizabeth.
Pikiran Elizabeth lantas terganggu dan kemudian mengulang pertanyaan serupa kepada Pangeran Philip.
Tanpa jeda, Philip menjawab: “Oh course Anne”.
Selain perempuan, Putri Anne memiliki kepandaian berkuda yang sama dengan Philip.
Ratu Elizabeth memang tidak bisa membohongi hatinya, anak favoritnya adalah Pangeran Andrew, seorang pilot, gagah dan benar-benar berkarakter 'laki' banget.
Pangeran Charles bukanlah anak favorit dari orang tuanya. Tapi Gen Z jangan sedih ya kalau tidak menjadi anak favorit orang tuamu ya. Belum tentu nggak bisa be somebody.
Orang tua yang menjadi panutan Charles adalah pamannya, Lord Mountbatten. Seorang perwira militer, politisi dan negarawan yang memiliki jiwa Inggris, ‘Roar like a Lion’.
Lambang Lion cukup disukai Inggris, bahkah Tim Nasional Inggris dijuluki, Three Lions.
Sikap Roar Charles terungkap saat akan diangkat menjadi Prince of Wales. Dia meminta untuk tinggal di Wales untuk belajar Bahasa Wales dan mengetahui kehidupan di sana.
Saat dinobatkan diri sebagai Pangeran Wales, Charles berpidato menggunakan Bahasa Wales yang tidak dimengerti Elizabeth.
Seminggu kemudian, terjemahan pidato itu sampai di tangan Elizabeth dan kemudian ia marah. Sebab, pidato Charles dianggap berisi kritikan.
Tapi King Charles III sebenarnya tidak disukai kaum milenial dan Gen Z, sebab cerita perceraian dan meninggalnya Lady Di, hingga menikahi pacar gelapnya Camilla.
Itu menjadi catatan gelap Charles di dunia digital. Ia pun dianggap kurang bersemangat, terlalu simbolis dan seremonial saat menjalani pekerjaannya sebagai pangeran.
YouGov pada Mei 2022, menyebutkan hanya 29 persen dari anak berusia 18-24 tahun yang mengatakan mereka pikir Charles akan melakukan pekerjaan yang baik sebagai raja.
Jadi, mungkin King Charles III setuju mengundang Katy Perry untuk menarik perhatian dan gairah generasi sekarang.
Itu tadi sekelumit benang merah nuansa kehidupan, politik dan masa depan sebuah kekuasaan.
Berbicara soal Roar sebagaimana lagu Katty Perry, Indonesia juga mempunyai tokoh berjiwa roar. Pengamat Geopolitik Internasional, Tulus Sugiharto menyebut Dr Rizal Ramli.
Sapa sangka pula, jika Rizal Ramli ternyata juga penggemar Katy Perry. Bukan saja karena cantik, aksi panggung dan lagunya yang enerjik.
"Bung RR (Rizal Ramli) amat tertarik pada lirik lagu Roar (mengaum). Memang Bung RR sejak usia 8 tahun sudah yatim piatu, mungkin tidak merasakan kasih sayang yang full dari orang tua aslinya," kata Tulus, Selasa (13/6/2023).
Meski begitu, lanjut dia, sejak muda sifat roar Rizal sudah muncul. Saat kuliah ia harus sambil kerja mulai jadi penerjemah Bahasa Inggris dan lain-lain. Apapun asal halal.
Namun, bukannya cepat selesai kuliah. Rizal malah menjadi demonstran, tetapi berhasil menggolkan wajib belajar 6 tahun.
Begitu pula saat duduk di pemerintahan. Bukannya baik-baik saja dengan rekan di kabinet atau 'bosnya'. Justru malah sering beda pendapat dalam rapat kabinet.
Itu belum ketegasan Rizal ketika menjabat sebagai Komisaris Utama di BUMN. Bukannya baik-baik dengan pengusaha yang melanggar, bukannya duduk manis sebagai Komisaris Utama di BUMN, tapi jiwa roar nya (semangat mengaum nya) selalu keluar saat ada kebijakan yang dianggapnya merugikan rakyat.
"Sekarangpun sifat roar nya terlihat jelas, lihat di medsosnya, liat di YouTube saat bicara menolak rencana Pemilu tiga kali, roar (mengaum) pada aparat yang pro pada oligarki, roar pada tutup hutang tapi gali jurang hutang, roar terhadap Omnibus Law, kenaikan BBM, tarif listrik dan banyak lagi yang merugikan rakyat," ujar Tulus.
"Sikap Bung RR roar banget, seperti penggalan lagu Roar," kata Tulus.
“You held me down, but I got up. Get ready cause I’ve had enough, I see it all, I see it now. I got the eye of the tiger, the fire, dancing through the fire.”
Demikian penggalan lagu tersebut.
"Gen Z ayo get ready, roar like a tiger with Rizal Ramli. Cuma, Bung RR harus janji, kalau memimpin di 2024 di pelantikan harus panggil Katy Perry-Roar and Firework di Monas, tentu selain Tulus untuk nyanyi Manusia kuat," ucapnya.(*)