KETIK, MALANG – Jumlah penderita Diabetes Melitus di Kota Malang semakin meningkat. Pada tahun 2024 lalu, ditemukan sebanyak 21.222 orang yang menderita penyakit yang dikenal dengan kencing manis tersebut.
Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, penyakit Diabetes Melitus Tipe II dominan dialami penderita berusia 60-69 tahun.
Penyebabnya cukup bervariasi, di antaranya gaya hidup tidak sehat dan penurunan fungsi metabolik akibat usia.
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif menjelaskan dari 145 kasus yang harus diselesaikan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), diabetes menjadi salah satu penyakit yang paling banyak ditemukan.
"Kalau di kita yang selama ini sudah dilaksanakan adalah untuk hipertensi dan diabetes militus. Dua itu yang terbanyak menyerang ke hampir semua usia termasuk anak muda," ujarnya, Jumat 10 Januari 2025.
Husnul menyebutkan bahwa maraknya kafe-kafe yang bermunculan di Kota Malang berpengaruh pada pertumbuhan kasus diabetes. Terlebih hampir setiap hari kafe-kafe di Kota Malang selalu ramai oleh anak muda.
"Salah satunya iya (karena banyak kafe). Penyakit tidak menular yakni diabetes sama hipertensi ini sudah menempati 10 penyakit terbanyak," tegasnya.
Meskipun tiap tahun penderita diabetes mengalami peningkatan, namun tidak terlalu signifikan.
Beruntungnya mulai minggu kedua Februari 2025 nanti terdapat wacana pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) oleh pemerintah. PKG diperuntukkan bagi masyarakat yang sedang berulang tahun.
Melalui PKG setidaknya dapat mendeteksi dini penyakit yang sedang diderita oleh masyarakat, salah satunya diabetes melitus.
"Sebelumnya tidak ada PKG, tapi masyarakat sudah bisa memanfaatkan puskesmas untuk cek kesehatan ataupun konsultasi kesehatan," tuturnya.
Selain diabetes melitus, beberapa penyakit yang sering diderita oleh anak muda ialah terkait saluran pernapasan. Mulai dari batuk, pilek, flu, hingga rasa tidak nyaman di tenggorokan.
"Biasanya dipicu oleh banyak faktor, cuaca kebiasaan, pola makan yang kurang baik. Itu bisa berpengaruh," pungkasnya.(*)