HMPV Belum Terdeteksi di Jawa Timur, Dinkes Minta Masyarakat Tetap Waspada

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Mustopa

10 Januari 2025 16:13 10 Jan 2025 16:13

Thumbnail HMPV Belum Terdeteksi di Jawa Timur, Dinkes Minta Masyarakat Tetap Waspada Watermark Ketik
Dinas kesehatan Jatim Prof. dr Erwin Astha Triyono saat diwawancarai Jumat, 10 Januari 2025. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Dinas kesehatan Jatim Prof. dr Erwin Astha Triyono meminta masyarakat Jawa Timur untuk tetap tenang dalam menghadapi merebaknya Human Metapneumovirus (HMPV). 

Jika menemukan gejala HMPV, ia juga meminta masyarakat agar langsung memeriksakan diri ke dokter.

"Ini agar langsung mendapatkan penanganan pertama jika mengalami gejala-gejala infeksi saluran pernafasan seperti batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak nafas," terang Erwin, Jumat,10 Januari 2025.

Erwin menilai HMPV bukan virus baru, melainkan sudah ada sejak 2001 dan menyebabkan infeksi pernapasan pada manusia.

“Virus HMPV itu mirip flu biasa dan umumnya bisa sembuh tanpa perawatan khusus, namun pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia dan pasien dengan sistem imun yang rendah tetap harus waspada,” jelas Erwin.

Erwin menjelaskan bahwa hingga saat ini virus HMPV belum terdeteksi di Jawa Timur. Ia meminta masyarakat untuk tenang, namun tetap waspada jika menemui gejala-gejala infeksi saluran pernafasan seperti batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak nafas.

"Jika menemui gejala tersebut, maka segera periksakan diri ke dokter atau fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat," ucap Erwin.

Menurut Erwin, virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita, melalui batuk/bersin orang yang terinfeksi serta menyentuh permukaan yang terkontaminasi, lalu menyentuh wajah.

“Sebagai langkah pencegahan, silakan menjaga pola hidup bersih dan sehat, mencuci tangan pakai sabun secara teratur, menggunakan masker jika berada di tempat keramaian dan hindari kerumunan,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Virus HMPV Human Metapneumovirus Dinas Kesehatan Jatim Jawa timur