KETIK, SURABAYA – Dinas Peternakan Jatim membagikan 12.500 vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang tengah merebak di 30 daerah di Jatim. Vaksin yang diberikan merupakan bantuan dari Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma Surabaya.
"Jadi kami bahu-membahu antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk pengendalian PMK," ucap Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jatim, Indyah Aryani, Rabu, 8 Januari 2025.
Vaksin PMK langsung dikirim ke Jombang, Jember, Banyuwangi, Malang, Bondowoso, Magetan, Situbondo dan Kediri. “Sesuai dengan arahan Pj Gubernur, kami bersama BPBD Jatim juga menyiapkan obat-obatan, vitamin maupun vaksin dengan anggaran APBD,” kata Indy.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus PMK di beberapa wilayah lainnya di Jatim, Indy juga meminta mengantisipasi lalu lintas orang. Sehingga peternak dituntut untuk melakukan bio security sebelum masuk kandang.
“Selain itu beri pakan yang baik dan berkualitas, apalagi musim hujan seperti saat ini. Sebentar lagi kan Idul Adha, banyak peternak yang ambil ternak bakalan di pasar. Saran kami sebelum dibawa ke kandang, sebaiknya dikarantina terlebih dulu,” pesan Indy.
Sementara itu, Kepala BBVF Pusvetma Surabaya, Edy Budi Susila mengatakan bahwa pihaknya menggeber produksi vaksin PMK. Dia menyebut, Pusvetma kini memiliki alat produksi baru.
"Jika sebelumnya hanya mampu memproduksi vaksin 1 juta dosis per bulan, kini bisa 5 juta dosis per bulan," katanya.
Tak hanya memproduksi sendiri, Edy mengakui jika kebutuhan vaksin PMK juga dipenuhi oleh produk luar negeri alias impor. "Saat ini ada dua merek yang sudah teregistrasi,” pungkasnya.(*)