KETIK, BONDOWOSO – Untuk menjaga kondusivitas wilayah, Pemerintah Bondowoso melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) mengumpulkan 16 perguruan pencan silat, Senin (17/7/2023).
Selain menjaga kondusivitas, tujuan lainnya yakni untuk menyatukan cara pandang dan langkah dalam menjaga kondusifitas wilayah. Apalagi saat ini telah menjelang pelaksanaan pesta demokrasi, Pemilu 2024.
"Ini upaya antisipasi dini terhadap potensi konflik yang salah satu penyebabnya adalah perselisihan antar kelompok perguruan silat," terang Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin melalui Asisten 1, Haeriyah Yuliati.
Saat Rakor bersama Forkopimda, Tim Kewaspadaan Dini Daerah dan Pimpinan Perguruan Pencak Silat Se-Wilayah Kabupaten Bondowoso, Haeriyab mengatakan, kondusifitas wilayah memegang peranan yang sangat penting untuk menghasilkan pembangunan di suatu daerah. Jadi pembangunan akan terlaksana dengan baik manakala wilayah ini pun kondusif.
"Jika kondisi wilayah dan masyarakatnya sudah kondusif maka semua kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat akan bisa dilakukan dengan lancar, " lanjutnya.
Sementara itu, Kapolres Bondowoso AKBP Bimo Ariyanto melalui Kasat Intel, Deky Zulkarnain mengapresiasi Pemkab Bondowoso dalam kegiatan tersebut. Dimana ini menjadi langkah baik dengan mengumpulkan seluruh ketua perguruan silat. Artinya, silaturrahmi salah satu bagian ikhtiar untuk menciptakan situasi Bondowoso kondusif.
" Seorang pendekar tidak akan mencari musuh. Tetapi manakala yang sudah datang seorang pendekar pantang mundur, " tegasnya.
Menurutnya, yang perlu diwaspadai adalah mereka yang sengaja menciptakan ketidakharmonisan antar sesama. Sehingga penting membangun dan memupuk kebersamaan meski berbeda perguruan.
" Manakala melakukan diluar kontrol akan menjadi permasalahan, " terang Deky.
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bondowoso, Sunargi menegaskan kerukunan antar anggota IPSI di Kota Tape luar biasa baik. Sehingga, keharmonisan ini perlu dipupuk dan dipelihara dengan menghindari terjadinya gesekan antar perguruan.
" Melangkahlah ke depan, seorang pendekar harus berjiwa kestaria dan berbudi luhur dengan menghindari yang dilarang pemerintah dan agama seperti keributan, " pungkasnya.(*)