KETIK, BOJONEGORO – Melihat pentingnya edukasi tentang Screening Triple Eliminasi pada ibu hamil, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama RSUD Sosodoro Djatikoesoemo memberikan edukasi lewat program siar radio SAPA! (Selamat Pagi!) Malowopati FM.
Acara tersebut menghadirkan narasumber dr. Margaretha Claudhya Febryanna, Sp.OG, M.Ked.Klin, dokter spesialis kandungan di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, dan dipandu dengan penyiar Lia Yunita, SAPA! Malowopati FM.
Dalam program itu dijelaskan screening triple eliminasi terdiri dari tiga macam infeksi yang harus dideteksi sejak awal dan dieliminasi pada ibu hamil. Yakni hepatitis, sifilis, dan HIV.
"Screening ini tidak boleh terlambat dilakukan, karena jika terlambat bisa saja ibu sudah terinfeksi dan sudah ada penularan pada janin," jelas dr. Deby.
Warga Bojonegoro tidak perlu khawatir, karena screening ini sudah satu paket dan dapat diperoleh di puskesmas maupun rumah sakit di Bojonegoro. Screening ini dapat dilakukan sejak awal diketahui kehamilan, dengan tujuan untuk deteksi terhadap ibu dan pencegahan penularan terhadap janin.
Pada kasus hepatitis, pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksin. Namun, apabila ibu sudah positif terinfeksi, maka ketika bayi lahir akan diberikan dua kali vaksin.
Pada kasus sifilis, biasanya sulit terdeteksi di awal. Hanya terlihat ruam-ruam kecil di mukosa, dan tampak tidak berbahaya. Maka dari itu, penting untuk dilakukan screening, agar diketahui sejak awal.
"Jika ibu terinfeksi sifilis ketika hamil dan belum ditangani, dapat menyebabkan keguguran, kelainan bawaan pada janin, hingga kematian janin dalam kandungan," imbuhnya.
Sementara itu pada kasus HIV, presentase terbesar penularan adalah pada saat persalinan dan pada proses menyusui. Penderita HIV tetap bisa melahirkan dengan normal, jika sebelumnya telah berkonsultasi dengan dokter dan dilakukan pemeriksaan Viral Load (VL).
Viral Load adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui seberapa rentan orang dengan HIV/AIDS untuk menularkan penyakit.
Prosedur screening triple eliminasi ini lanjut dr Deby, dilakukan melalui pemeriksaan darah lengkap, yang kemudian hasilnya akan dikonsultasikan dengan dokter untuk langkah selanjutnya.
"Nanti akan diketahui hasilnya setelah pemeriksaan darah lengkap itu, mana yang positif mana yang negatif untuk selanjutnya dikonsultasikan kepada dokter," pungkas dr. Deby.(*)