KETIK, PROBOLINGGO – Dinamika politik jelang Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pilkada 2024 di Kabupaten Probolinggo, kian menghangat. Ditambah pertemuan tak sengaja, dua tokoh politik yang disebut-sebut bakal maju pilbup, H. Abdul Malik Haramain dan politisi Gerindra Gus Haris di KPU setempat, 13 Mei 2023 lalu, kian menambah banyak spekulasi koalisi.
Namun, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC PKB Kabupaten Probolinggo, Habib Mustofa Assegaf tetap menegaskan, bahwa sejauh ini tidak ada bentuk komitmen koalisi apapun dengan partai lainnya.
Habib Mustofa menjelaskan, terkait strategi PKB menjelang pileg dan pilkada 2024, tetap akan melangkah sesuai garis partai.
Pertama, sesuai Hasil Muskercab, 3 Maret 2021, yang dihadiri DPP dan DPW, bahwa di forum itu menyatakan sikap politik PKB adalah untuk pemilu presiden, tetap mendukung Muhaimin Iskandar. Kedua, pemilu legislatif diberi target untuk meraih 14 kursi DPRD Kabupaten Probolinggo. Ketiga, kandidat bakal calon bupati tidak berubah sampai hari ini, tetap H. Abdul Malik Haramain.
"Ini bukan pendapat pribadi, melainkan hasil musyawarah kerja PKB dua tahun yang lalu. Ini adalah landasan yang digariskan partai," ujarnya kepada ketik.co.id
Adapun perkembangan isu yang beredar, bahwa PKB akan mengusung beberapa tokoh dan kader, termasuk pertemuan tak sengaja saat mendaftar caleg di KPU, dengan partai lain saat mendaftarkan calegnya. Tentunya itu hal wajar dan sebuah dinamika politik biasa.
"PKB memang potensial dilirik dan diajak koalisi, tapi itu hanya dinamika. Apalagi, kita punya banyak stok kader yang baik. Tapi, saya sebagai Ketua LPP tetap akan berpijak kepada garis partai sesuai hasil musyawarah kerja, dalam pileg maupun pilkada," tegas Habib Mustofa.(*)