KETIK, KEDIRI – Jajaran Polres Kediri Kota akhirnya meringkus pembobol mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank Jatim di jalan Imam Bachri, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, pada Senin (12/2/2024) lalu.
Pelaku diketahui berinisial JMS masih berstatus pelajar aktif di salah satu SMA Negeri di Kota Kediri.
"Betul, yang bersangkutan masih berstatus sebagai pelajar," kata Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, AKP Nova Indra dalam konferensi pers, Rabu (21/2/2024).
Nova mengatakan, sebelum membobol mesin ATM Bank Jatim, terduga pelaku ternyata juga melakukan pembobolan di toko US Vapor jalan Kapten Tendean, Kota Kediri. Aksi itu dilakukan pelaku sekitar pukul 02.25 WIB.
Aksi pertama diketahui karyawan toko sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu Ahmad Surya melihat engsel dalam kondisi rusak, kabel WiFi putus dan CCTV hilang. Kemudian, barang-barang di etalase senilai Rp 8 juta hilang. Mereka langsung melaporkan kejadian itu ke polisi.
Mendapat laporan itu, akhirnya polisi bergerak cepat. Mereka melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut. Selain olah TKP, polisi juga memeriksa sejumlah CCTV.
"Jadi, berdasarkan penyelidikan, tersangka kemudian kita amankan di rumahnya. Saat penggeledahan ditemukan beberapa barang yang sesuai dengan peristiwa pencurian dengan pemberatan ini," beber AKP Nova.
Lebih lanjut menurut Nova, setelah sukses menggondol barang-barang, di antaranya vapor dan liquid, JMS langsung bergerak ke mesin ATM di Kecamatan Pesantren tersebut.
Sekitar pukul 03.18 WIB, pelaku datang ke ATM Bank Jatim dengan motor Mio bernopol AG 5680 DW. Pelaku kemudian mencongkel mesin ATM dengan linggis di bagian penutup brankas.
"Karena gagal tersangka akhirnya memecah layar monitor mesin ATM hingga retak, dan selanjutnya tersangka mencongkel CCTV yang berada di atas mesin ATM dan membawa pergi. Selanjutnya dibuang di TPA Bangsal," tambahnya.
Terkait motifnya, menurut Nova pelaku mengaku niat mencuri ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Khusus vapor ini akan digunakan sendiri, terbukti tak ada barang bukti yang dijualnya.
Kini, pelaku terancam pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Namun, pihaknya akan melakukan penyesuaian terhadap penanganan kasus ini karena pelaku masih di bawah umur.
"Karena masih di bawah umur, maka akan kita tindak sesuai dengan hukum yang berlaku," tandasnya.(*)
