KETIK, BANYUWANGI – Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf merangkul kalangan preman di Banyuwangi untuk menjadi teladan di tengah masyarakat. Upaya unik ini diambil Pangdam sebab preman yang memiliki stigma negatif di masyarakat tidak selamanya harus dihindari.
Menurutnya, merangkul seluruh elemen masyarakat termasuk preman adalah tugas pemerintah dan TNI/Polri. Dalam hal ini, Kodam V/Brawijaya mengapresiasi hadirnya Gerakan Preman Sangar (GPS) yang diresmikan pada Sabtu (25/2/2023) di Banyuwangi.
"Saya Mayjen TNI Farid Makruf MA Pangdam V/Brawijaya dengan ini secara resmi mengukuhkan dan mendeklarasikan Gerakan Preman Sangar Nusantara sebagai wadah bagi para preman yang bermanfaat bagi bangsa dan negara," kata Pangdam.
Gerakan Preman Sangar Nusantara diminta untuk menjadi pahlawan sosial di tengah masyarakat yang mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat dan terlibat membantu pemerintah dalam pembangunan bangsa dan negara.
"Sanggup kalian?" tanya Pangdam yang dijawab tegas dengan kata 'sanggup' oleh peserta para preman.
Pangdam Mayjen Farid juga memberikan wejangan kepada para preman bahwa kelompok preman adalah anak yang patut dibina, bukan dihindari.
Pangdam sangat mengapresiasi tindakan para preman yang mau bersih-bersih tempat ibadah dan taman makam. Mereka kerap turun membersihkan tempat pemakaman umum dan rumah-rumah ibadah setempat tanpa diminta. Sehingga preman itu tidak identik dengan keonaran atau hal negatif lainnya.
Pangdam V/Brawijaya berharap para preman menjadi teladan untuk beralih pada tindakan yang menguntungkan masyarakat.
"Jangan lagi meresahkan masyarakat," tegas Pangdam V/Brawijaya di acara Pengukuhan GPS Nusantara yang bersamaan dengan peringatan HUT ke-3 Lembaga Antinarkotika (LAN) Banyuwangi.
Para preman ini bertekad untuk menjadi insan yang bermartabat. Mereka pun tidak menampik bahwa julukan preman yang telah melekat dalam diri mereka tidak bisa lepas dari stigma negatif dari masyarakat.
Namun demikian, mereka tidak putus asa untuk terus berbuat baik dan menjalankan arahan Pangdam V/Brawijaya agar menjadi manusia yang bermartabat serta menjadi pahlawan sosial di tengah masyarakat.
“Saya juga mengapresiasi pementasan tari-tarian khas Banyuwangi yang menjadi kekayaan tradisi dan budaya itu. Saya sangat senang ada generasi muda yang mau melestarikan kekayaan budaya bangsa,” pungkasnya. (*)